Managing Director Stakeholders Management Danantara, Rohan Hafas, menyampaikan bahwa lembaganya telah berhasil memperbaiki kinerja 43 Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pembenahan dilakukan mulai dari sisi manajerial hingga peningkatan daya saing perusahaan agar dapat mencapai profitabilitas yang maksimal.
Menurut Rohan, capaian ini tergolong signifikan mengingat Danantara baru resmi diluncurkan delapan bulan silam.
“Jadi sudah 43 perusahaan BUMN yang diperbaiki. Ditingkatkan semuanya lah, ya. Daya saing, manajerial. Untuk dia bisa berkiprah menghasilkan untung dan sebagainya,” ujar Rohan dalam Media Coffee Morning with Danantara Indonesia, di Wisma Danantara, Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).
Salah satu hasil pembenahan kasat mata adalah peningkatan fasilitas dan layanan di Bandara Soekarno-Hatta, yang dikelola oleh Injourney Airports.
Kedepan, upaya tersebut akan dilanjutkan konsolidasi dan refocusing lini bisnis. Salah satunya, di sektor perhotelan di mana Injourney—sebagai holding aviasi dan pariwisata—akan menjadi entitas yang mengelola seluruh hotel milik BUMN, yang sebelumnya tersebar di berbagai perusahaan pelat merah.
“Injourney, hotel, semuanya digabung. Tidak ada lagi Patrajasa punya hotel, artinya Patrajasa di bawah Pertamina kan? Nggak lagi,” papar Rohan.
Contoh lainnya adalah perbaikan kinerja pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan juga PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Menurutnya, perbaikan terhadap daya saing dua perusahaan ini mulai memperlihatkan hasil mulai dari peningkatan profitabilitas hingga pembenahan model bisnis.
“Ada satu crucial thing yang dilakukan Danantara untuk membalikan itu, yang dalam berapa bulan dia sekarang sudah kick back, makin besar untungnya (Semen Indonesia).Hanya hal-hal simpel yang dilakukan. Jadi model bisnis cara berbisnisnya itu di-twist, dibalik. Krakatau Steel akan segera finalisasi,” jelasnya.
Sumber Tirto.id edit koranbumn















