Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya menyampaikan perseroan BRI terus melakukan business process reengineering untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi layanan mikro, termasuk redesain peran mantri dan optimalisasi platform BRIspot.
“Hingga akhir September 2025, Holding UMi yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan PNM telah menjangkau 34,5 juta debitur aktif dengan 185 juta rekening simpanan mikro,” kata Akhmad dalam konferensi pers, dikutip pada Jumat (31/10/2025).
Perinciannya, BRI Micro menjangkau sebesar 12,6 juta debitur, PNM 13,4 juta debitur, dan Pegadaian sebanyak 8,6 juta debitur. Dengan demikian, total debitur yang berhasil dijangkau Holding UMi mencapai 34,5 juta debitur.
Pada periode tersebut, total pembiayaan ekosistem UMi yang beredar telah mencapai Rp632,1 triliun, tumbuh 0,7% (year on year/YoY) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp627,6 triliun.
Dalam paparan yang disampaikan Akhmad, BRI Micro mencatatkan total pembiayaan sebesar Rp474,5 triliun, diikuti Pegadaian Rp107,4 triliun, dan PNM yang mencapai Rp50,2 triliun hingga September 2025.
Akhmad menambahkan, perseroan juga memiliki 1.035 outlet SenyuM, serta 3,8 juta nasabah emas dengan total simpanan 13,7 ton, tumbuh 66,9% (YoY).
Sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perputaran roda perekonomian, BRI juga terus mendorong inklusi keuangan sekaligus menciptakan sharing economy dengan melibatkan masyarakat sebagai Agen BRILink.
Tercatat hingga akhir September 2025, jumlah AgenBRILink telah mencapai lebih dari 1,2 juta agen atau tumbuh 17,8% (YoY). Agen-agen tersebut tersebar di 66 ribu desa, menjangkau lebih dari 80% penjuru negeri.
“Dari sisi transaksi, AgenBRILink mencatatkan volume transaksi sebesar Rp1.293,5 triliun atau tumbuh 10,6% [YoY], menunjukkan peran yang semakin vital dalam memberikan akses layanan keuangan formal kepada masyarakat,” tuturnya.















