Perum Bulog akan menggandeng BUMN Karya untuk membangun 100 gudang penyimpanan beras dan jagung mulai tahun depan. Nantinya, setiap gudang memiliki kapasitas beragam dari 1.000–7.000 ton, tergantung dari luas sawah yang dimiliki setiap daerah.
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan pihaknya akan memprioritaskan BUMN Karya untuk membangun 100 gudang Bulog.
Namun, dia menjelaskan bahwa saat ini Bulog belum memutuskan siapa BUMN Karya yang akan membangun gudang tersebut. Meski begitu, Bulog menargetkan 100 gudang tersebut akan rampung pada tahun ini.
“Kita penginnya sih 100 [gudang] itu setahun jadi. Penginnya. Tapi kan kita nggak tahu, kaitannya masalah material, alam, cuaca, dan sebagainya itu kan kami tidak bisa prediksikan,” kata Rizal saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto, Rizal menyampaikan nantinya 100 gudang tersebut akan di kabupaten dan kota yang belum memiliki gudang, serta wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Ke depan, Rizal menambahkan, untuk mempercepat pembangunan gudang tersebut akan dibuat Peraturan Presiden (Perpres).
“Jadi ini Perpres-nya lex spesialis istilahnya, karena harus diminta secepatnya dibangun dengan harapan panen raya di 2026 nanti itu sudah ada gudang yang bisa menampung serapan gabah yang ada panen di tahun 2026 nanti,” jelasnya.
Rizal menambahkan, tidak semua gudang dilengkapi dengan mesin penggiling padi (RMU/Rice Milling Unit) maupun dryer, alias hanya gudang. Dalam hal ini, untuk lokasi daerah yang tidak sentra produksi pangan, Bulog hanya akan membangun gudang.
“Namun kalau yang wilayahnya punya sentra produksi pangan, itu dilengkapi dengan RMU, dryer, dan lain sebagainya,” terangnya.
Untuk itu, Bulog akan melakukan sinkronisasi data dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengetahui daerah mana saja yang menjadi sentra produksi, infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), hingga teknologi.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pembangunan gudang Bulog itu akan dilengkapi dengan penggilingan dan menggunakan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Adapun, Amran menargetkan 100 gudang itu akan mulai beroperasi pada semester II/2026.
“Bulog akan membangun gudang, nilainya Rp5 triliun [dari APBN], dan gudangnya 100 lengkap penggilingan 100 unit, 2026 Januari kita start [membangun gudang Bulog]. Kita percepat,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Sumber Bisnis, edit koranbumn















