Akbar memastikan bahwa BUMN turut hadir dalam proyek-proyek pemerintah yang menjadi mandatory, termasuk proyek Giant Sea Wall yang tengah didorong pembangunannya oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Krakatau Steel ini sebagai produsen baja terbesar. Kami akan support PSN-PSN yang dicanangkan oleh Bapak Presiden,” kata Akbar saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Rabu (12/11/2025).
Bukan hanya Krakatau Steel, sebelumnya pun emiten konstruksi PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) dan PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) turut membidik peluang besar dari proyek Giant Sea Wall.
Sinyal KRAS ikut serta menggarap proyek yang terbentang di Pantai Utara (Pantura) Jawa sebenarnya telah mencuat sejak beberapa waktu lalu.
“Ditambah Giant Sea Wall ini juga luar biasa kebutuhannya, [KRAS] dengan Semen Indonesia untuk bisa memberikan kepastian untuk mensuplai,” ujar Akbar dalam Hipmi-Danantara Indonesia Business Forum 2025, beberapa waktu lalu.
Pihaknya pun telah bertemu dengan Kepala Otorita Badan Pengelola Pantura Jawa Didit Herdiawan Ashaf untuk membahas rencana tersebut.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkap Giant Sea Wall sepanjang 535 kilometer (Km) akan segera dieksekusi dalam waktu dekat.
Prabowo juga menyebut hampir 60% pusat industri di Pulau Jawa berlokasi di sekitar pesisir Pantai Utara Jawa. Apabila tak diselamatkan, hal itu dikhawatirkan akan menghambat performa ekonomi nasional.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) sangat diperlukan dalam rangka menyelamatkan kehidupan 50 juta masyarakat.
AHY menjelaskan, saat ini tren penurunan muka tanah di Pantura ada di kisaran 1 centimeter (cm) hingga 1,5 cm per tahun. Apabila tak segera ditangani, hal itu bakal berdampak pada kelangsungan hidup masyarakat pesisir.
“50 juta masyarakat berada di Pantura, kalau kita do nothing setiap tahun terjadi penurunan permukaan tanah 10 cm sampai 15 cm seperti terjadi di Jakarta Bagian utara itu,” kata AHY di kantornya, Selasa (21/10/2025).
Selain itu, AHY menekankan bahwa pengembangan tanggul laut itu dilakukan bukan hanya sekedar menyelamatkan masyarakat. Melainkan, turut menyelamatkan simpul ekonomi yang ada di sekitar Pantura. Meski demikian, hingga saat ini belum ada kepastian kapan megaproyek tersebut akan dibangun.
Sumber Bisnis, edit koranbumn















