Maskapai penerbangan nasional Citilink mereaktivasi armada tambahan sebagai upaya memperkuat kapasitas operasional dan meningkatkan layanan kepada pelanggan.
“Penguatan armada operasional ini merupakan momentum penting bagi Citilink untuk memperluas jaringan dan memperkuat keandalan layanan,” kata Direktur Utama Citilink Darsito Hendroseputro di Tangerang, Banten, Jumat.
Menurut dia, dengan reaktivasi armada tambahan ini meningkatkan kapasitas dengan total pesawat yang saat ini beroperasi mencapai 31 unit.
“Langkah ini merupakan bagian dari program reaktivasi armada tambahan yang tengah dijalankan perusahaan untuk memperkuat kapasitas operasional dan meningkatkan layanan kepada pelanggan,” jelasnya.
Darsito menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam reaktivasi, termasuk tim teknis, operasional serta mitra strategis perusahaan.
“Kami terus menjaga komitmen untuk memberikan pengalaman terbang yang aman, nyaman dan tepat waktu bagi seluruh pelanggan,” ujarnya.
Proses reaktivasi armada tambahan telah dilakukan oleh GMF AeroAsia melalui proses pemeliharaan secara menyeluruh, inspeksi ketat, serta pemenuhan seluruh standar yang ditetapkan oleh regulator untuk memastikan keamanan dan kesiapan pesawat sebelum kembali beroperasi.
Langkah ini menjadi bentuk kolaborasi strategis antara Garuda Indonesia Group dalam menjaga kualitas dan mendukung operasional penerbangan secara optimal.
Ia mengatakan Program Reaktivasi Armada Citilink ditargetkan dapat mencapai 36 pesawat beroperasi hingga akhir tahun, meningkat signifikan dari 21 pesawat pada pertengahan tahun.
“Pencapaian ini menunjukkan progres positif dari rangkaian perbaikan dan upaya pemulihan yang terus dilakukan oleh perusahaan,” tuturnya.
Ia mengungkapkan atas keberhasilan reaktivasi armada ini juga membuka ruang bagi Citilink untuk menyesuaikan kapasitas penerbangan, memperluas jejaring, serta meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
“Citilink akan terus melanjutkan program reaktivasi armada secara bertahap sesuai rencana, sekaligus memastikan seluruh proses pemeliharaan dan perawatan dilakukan sesuai standar keselamatan penerbangan yang berlaku,” kata dia.
Sumber Antaranews, edit koranbumn















