PT Bio Farma (Persero) menerima sertifikat Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) untuk Kategori Distribusi Obat Lainnya dan Nomor Izin Edar untuk produk vaksin Hexavalen dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) pada 10 Desember 2025 di Bandung. Sertifikat diserahkan secara langsung oleh Kepala Badan POM RI, Taruna Ikrar dan diterima oleh Vice President Supply Chain Terintegrasi Bio Farma, Taufik Wilmansyah dan Kepala Divisi Riset & Pengembangan Produk Bio Farma, Acep Riza Wijayadikusumah.
Pemberian kedua sertifikat tersebut merupakan bagian dari kegiatan ASPIRASI – Asistensi Regulatori Tematik : Pengawasan Pre Post Market Obat dan Vaksin untuk Eliminasi TBC dan Penguatan Program Apotek Desa, sebuah kolaborasi antara BPOM dan Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia (GPFI) untuk meningkatkan ketersediaan serta akses obat dan vaksin tuberkulosis (TBC) di Indonesia.
Dalam sambutannya, Kepala Badan POM RI, Taruna Ikrar menegaskan komitmen BPOM RI dalam mempercepat proses perizinan dan registrasi guna mendukung kebutuhan produk farmasi yang dibutuhkan oleh masyarakat eliminasi TBC di Indonesia.
“Percepatan registrasi, sertifikasi, dan hal lain yang menjadi otoritas BPOM ini, selain menjamin ketersediaan obat-obat yang dibutuhkan masyarakat, juga untuk mendukung perekonomian Indonesia. Semua percepatan itu tetap mengutamakan pemenuhan persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu produk.” ujar Taruna.
Ketua Umum GPFI Jawa Barat, Donny Hardiana, memberikan apresiasi terhadap program ASPIRASI sebagai upaya membuka akses yang lebih luas bagi pasien.
“Kami yakin melalui komitmen dan kolaborasi yang terus diperkuat antara industri farmasi dan BPOM, tidak hanya dapat meningkatkan akses dan ketersediaan obat, tapi juga memastikan manfaat keterjangkauan yang dirasakan seluruh masyarakat.” kata Donny.
Direktur Produksi dan Supply Chain Bio Farma, Sri Harsi Teteki, menyampaikan bahwa penyerahan sertifikat CDOB dan izin edar produk ini menjadi penting bagi Bio Farma dalam mendukung penyediaan produk dan layanan kesehatan yang lebih baik bagi Masyarakat Indonesia.
“Penerimaan Sertifikat CDOB dan izin edar vaksin Hexavalen ini menegaskan komitmen Bio Farma dalam memastikan produk yang kami hasilkan tidak hanya aman, bermutu, dan efektif, tetapi juga dapat diakses secara luas oleh masyarakat Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk memperkuat ketahanan kesehatan nasional dan menghadirkan inovasi yang relevan bagi kebutuhan kesehatan masyarakat.” ujar Teki.
Pencapaian ini selaras dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya agenda memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, dan kesehatan. Melalui pemenuhan standar distribusi obat yang baik serta penerbitan izin edar vaksin Hexavalen, Bio Farma memperkuat posisi sebagai pemimpin dalam inovasi dan pengembangan produk kesehatan nasional. Bio Farma akan terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan memperkuat ekosistem farmasi nasional melalui inovasi, kolaborasi, serta pemenuhan standar mutu internasional.















