PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) menyatakan siap untuk menghadapi pengajuan klaim asuransi imbas banjir yang melanda Sumatra, dengan kapasitas yang ada saat ini.
Presiden Direktur Tugure Teguh Budiman menyatakan hingga kini pihaknya terus mempelajari potensi risiko dari bencana banji yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat sejak akhir November 2025.
“Setelah kami melihat kemampuan kami, kami siap, kami mampu dengan risiko-risiko yang kami hadapi saat ini, ya,” ungkapnya kepada Bisnis saat ditemui di Jakarta, dikutip pada Selasa (23/12/2025).
Teguh meneruskan, ada empat potensi besar pengajuan klaim yang kemungkinan berasal dari SPBU Pertamina, gudang pupuk dan beras, kredit pegawai negeri (PNS) di BPD, hingga PLN.
Meski begitu, dia menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pengajuan klaim ke Tugure. Bahkan, khusus untuk kredit PNS kini pihaknya masih terus menunggu laporan dari pihak terkait.
“Yang kredit kita lagi nunggu dari pihak itu kan ada ceding-nya. Yang terdampak kan Bank Sumut, Bank Nagari, terus Bank Aceh ya untuk kreditnya ya, tetapi kan di situ ada banyak BRI juga,” ucapnya.
Lebih jauh, Teguh turut menanggapi perihal wacana pengimplementasian asuransi wajib bencana. Menurutnya, ini adalah ide yang bagus bila memang pemerintah menjalankan itu.
“Artinya pemerintah lebih aware lagi terhadap risiko yang akan terjadi. Apalagi Indonesia itu, ya, di antara dua tantangan [ring of fire]. Itu paling kalau menurut saya sih, saya dukung ya program pemerintah itu,” katanya.
Kendati demikian, dia turut menyoroti bahwa selain mitigasi risiko melalui asuransi, tata kelola seperti tata ruang kota dan hutan juga perlu diperbaiki.
Di lain sisi, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memastikan bencana alam yang terjadi di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat tidak memengaruhi kekuatan finansial di industri asuransi umum.
Menurut Ketua Umum AAUI Budi Herawan industri asuransi telah mempunyai strukturnya sendiri, yang mana backup dari reasuransi berjalan dengan baik.
“Dengan kejadian klaim ini, apakah ini menyangkut kekuatan finansial? Saya katakan tidak ada pengaruhnya, karena ini semuanya sudah terstruktur dan kita mempunyai satu backup reasuransi yang cukup baik semuanya,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/12/2025).
Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Asuransi Candi Utama ini meyakini perusahaan reasuransi dalam negeri pasti sudah siap memperhitungkan klaim akibat bencana alam seperti ini.
“Tentunya bila nanti ada proses recovery claim dari pihak reasuransi baik dalam negeri maupun luar negeri, semuanya sudah fully aware,” tutur Budi
Sumber Bisnis, edit koranbumn
















