PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) meyakini akan meraup pertumbuhan positif pada tahun depan dengan strategi yang berfokus pada beyond connectivity atau di atas layanan jaringan internet guna menghadapi industri telekomunikasi yang makin menantang.
Strategi berfokus pada bisnis tidak hanya memanfaatkan potensi pertumbuhan lewat layanan data, namun aplikasi yang dihadirkan dari konektivitas yang tersedia.
VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel Abdullah Fahmi mengatakan, strategi utama perusahaan mencakup optimalisasi portofolio produk, penguatan monetisasi data, serta pengembangan layanan berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
“Serta ekspansi bisnis beyond connectivity di segmen consumer dan enterprise,” kata Fahmi kepada Bisnis pada Selasa (30/12/2025).
Hingga akhir 2025, Fahmi menyebut kinerja Telkomsel menunjukkan tren yang positif. Hal ini tercermin dari kontribusi bisnis digital yang terus meningkat, diiringi dengan penerapan disiplin efisiensi biaya guna menjaga profitabilitas jangka panjang.
Berdasarkan laporan keuangan terakhir perusahaan, pendapatan Telkomsel tercatat masih tertekan 4,5% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp81,37 triliun pada kuartal III/2025. Meski demikian, trafik data Telkomsel justru melonjak 17,2% YoY hingga mencapai 17,47 juta terabyte (TB).
Sepanjang Januari–September 2025, Telkomsel melayani 157,6 juta pelanggan seluler. Pada saat yang sama, jumlah pelanggan internet tetap IndiHome segmen ritel tumbuh 9,4% YoY menjadi 10,26 juta pelanggan. Jika digabungkan dengan pelanggan korporasi, total pelanggan IndiHome mencapai 11,5 juta atau meningkat 7,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah pelanggan, pendapatan IndiHome turut meningkat 0,5% YoY menjadi Rp19,73 triliun. Kontribusi tersebut setara dengan 18% dari total pendapatan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) pada sembilan bulan pertama 2025.
Telkomsel juga terus memperluas layanan IndiHome secara agresif sepanjang sembilan bulan pertama 2025.
Ekspansi ini didukung oleh strategi pembangunan jaringan baru (greenfield), simplifikasi produk, serta penyesuaian harga yang lebih relevan dengan kebutuhan pelanggan saat ini.
Beragam paket fleksibel nasional, peningkatan kecepatan internet, serta penawaran upsell menjadi andalan untuk meningkatkan relevansi IndiHome di segmen rumah tangga.
Di tengah sentimen konsumen yang moderat dan tekanan keterjangkauan (affordability), Telkomsel tetap mengedepankan disiplin komersial serta pertumbuhan yang terarah di segmen broadband.
Meskipun rerata pendapatan per pelanggan (average revenue per user/ARPU) IndiHome terkoreksi menjadi Rp217.000 seiring perubahan perilaku dan preferensi pelanggan, Telkomsel mampu menyiasati kondisi tersebut melalui penyederhanaan produk dan penyempurnaan paket nasional.
“Basis pelanggan konvergensi Telkomsel-IndiHome terus berkembang, menandakan strategi bundling dan up-selling berhasil menguatkan keterikatan pelanggan rumah tangga serta meningkatkan nilai jangka panjang pelanggan,” tulis manajemen dalam laporan Info Memo.
Dengan strategi tersebut, Telkomsel memantapkan posisi IndiHome sebagai solusi broadband yang andal melalui perluasan jaringan, inovasi produk, serta program loyalitas konsumen yang relevan untuk menjawab dinamika pasar dan kebutuhan digital keluarga Indonesia.
Sementara itu, dari total 157,6 juta pelanggan Telkomsel, sebanyak 94% merupakan pelanggan prabayar. Adapun 6% sisanya adalah pelanggan pascabayar, yang pada periode Januari–September 2025 meningkat 6,3% YoY menjadi 8,16 juta pelanggan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn














