Kelompok usaha PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. yang bergerak di bidang pemeliharaan jalan tol, yaitu PT. Jasamarga Toll Road Maintenance (JMTM), saat ini memiliki teknologi cara pintar (smart) dalam mengukur data aset dan kondisi jalan lebih akurat, efektif dan efisien, berupa kendaraan Hawkeye 2000, diproduksi oleh Australian Road Research Board (ARRB) sebagai penyedia dalam layanan pengumpulan data jalan.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Desi Arryani dan Direktur Operasi II PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Subakti Syukur menjajal mobil tersebut, Jumat (3/3) di Kantor Pusat Jasa Marga. Pada kesempatan itu pimpinan Jasa Marga itu merasakan keandalan kendaraan Hawkeye dari Kantor Pusat Jasa Marga hingga Gerbang Tol (GT) Cibubur.
Mobil Hawkeye 2000 merupakan kendaraan pintar survei kondisi jalan dengan sistem pengoperasian melalui integrasi dari beberapa peralatan sensor yang spesifik dalam mendapatkan data karakteristik dan kondisi elemen jalan. Peralatan pendukung Hawkeye 2000 dirancang secara modular untuk memungkinkan penyesuaian terhadap perkembangan yang dibutuhkan pengguna dan dapat dipasang sesuai dengan berbagai jenis kendaraan. Kendaraan pintar survei kondisi jalan, dilengkapi berbagai peralatan sensor penangkap data asset dan kondisi elemen jalan, seperti; GPS and DGPS, Laser Profiler, Auto Crack Detection Profiler , Gipsitrec Geometry, Distance Measurement Instrument, Asset Cameras, serta didukung oleh Software Hawkeye Processing Toolkit. Peralatan tersebut dengan bantuan software processing toolkit yang bisa mengeluarkan data-data, seperti;
1) Elemen geometrik jalan, meliputi:
• Crossection jalan (kemiringan dan lebar bagian-bagian elemen badan jalan);
• Lengkung vertikal, lengkung horizontal dan superelevasi;
• Jumlah dan nilai naik dan turun kelandaian (raise and fall);
• Kelandaian jalan;
• Konfigurasi/tipe jalan;
2) Asset jalan, meliputi:
• Bangunan pelengkap (Median, Separator, Pilar Jembatan/JPO, Pagar pengaman, PJU, Gardu, Gerbang Tol, TI, kelengkapan ITS, iklan dan lainnya);
• Perlengkapan jalan (marka, rambu dan VMS);
3) Kondisi permukaan perkerasan jalan, meliputi:
• Alur (Rutting).
• Retak (Crack).
• Lubang (Pothole).
• Texture.
4) Nilai Kekasaran Permukaan; International Roughness Index (IRI-m/km);
Luaran kendaraan pintar survei kondisi jalan dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti; data elemen geometric jalan dan asset jalan lebih utama pada analisis keselamatan jalan (safety) untuk peretingan tingkat pelayanan jalan (iRAP) dan Blackspot, sedang kondisi permukaan jalan dan kekasaran (IRI) lebih mendukung analisa program penanganan jalan.
Dengan melihat kemampuan yang lebih baik dalam sistem proses pengukuran, pengarsipan dan analisis secara komputerais dalam kendaraan pintar survei kondisi jalan. Proses ini sangat mendukung terhadap sistem manajemen pemeliharaan jalan tol dan pengoperasian jalan tol yang dituntut harus bisa memberikan layanan kepada pengguna jalan sesuai ketentuan SPM yang ditetapkan, bisa melindungi asset/investasi dan bisa mempertahankan manfaat dari jalan tol.
Saat ini, di Indonesia, baru tersedia dua unit Hawkeye 2000 dengan spesifikasi terlengkap, selain PT. JMTM, juga dimiliki dan telah dioperasikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
PT. JMTM berencana menghadirkan alat inspeksi lainnya di bulan November tahun ini (Rooy), seperti untuk inspeksi jembatan dan lainnya. Teknologi tersebut akan didatangkan langsung dari Jerman.
Sebagai pionir pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia, PT. Jasa Marga dan kelompok usahanya tidak pernah berhenti melakukan berbagai macam inovasi guna melancarkan segenap transformasi untuk keterhubungan dalam pembangunan negeri. Inovasi tersebut tidak melulu terkait pengembangan bisnis jalan tol, melainkan juga dari segi operasional maupun pelayanan.
Sumber Situs Web Jasa Marga