PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melanjutkan komitmennya mendukung Kementerian BUMN Republik Indonesia dalam merealisasikan program Siswa Mengenal Nusantara (SMN). Program Siswa Mengenal Nusantara ini difasilitasi oleh BNI bekerja sama dengan Primissima untuk mengelola Program SMN di kota Yogyakarta serta 3 BUMN lainnya yaitu Jasindo, Pindad, dan ASDP untuk mengelola Program SMN di Sumatera Barat. Pada Program SMN ini pelajar asal DIY dan Sumatera Barat saling bertukar tempat untuk mengenali keragaman budaya dan kekayaan alam yang dimiliki masing-masing daerah.
Pada Rabu (9 Agustus 2017), dua puluh siswa dan siswi asal Sumatera Barat mengunjungi Akademi Angkatan Udara (AAU) dan Bank Indonesia di Kota Yogyakarta, serta dilanjutkan ke Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di Desa Wanurejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang dikembangan atas dukungan BNI.
Kunjungan ke Bank Indonesia di Yogyakarta dilaksanakan sebagai upaya untuk memperkenalkan salah satu situs sejarah penting pada perjuangan kedaulatan moneter dan keuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dimana salah satu bagian pada gedung Bank Indonesia di Yogyakarta tersebut merupakan lokasi diresmikannya pendirian BNI pada 5 Juli 1946 sebagai bank asli Indonesia yang didirikan pertama kali setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.
Setelah itu, siswa dan siswi juga mengunjungi Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di Desa Wanurejo, Borobudur, Kabupaten Magelang. Di kunjungan ini, para siswa diperkenalkan dengan Kampoeng BNI yang selama ini menjadi pusat aktivitas mulai dari seni, budaya hingga industri kreatif yang memberdayakan para warganya.
Arif Suwasono selaku Pemimpin BNI Wilayah Yogyakarta menuturkan ada tiga agenda yang disiapkan untuk para peserta. Pertama, agar mereka tahu apa yang telah dilakukan BNI untuk pemberdayaan masyarakat dalam wujud yang konkret. Kedua, pihak BNI mengajak mereka melihat langsung Kampoeng BNI yang telah menjelma jadi desa wisata. Dan yang Ketiga, ingin menunjukkan pemandangan alam yang indah di daerah tersebut yang sangat menarik untuk wisata natural maupun kultural. Balkondes sendiri merupakan program BUMN dimana ada 20 BUMN diwajibkan membangun 20 Balkondes yang tujuan utamanya untuk meningkatkan perekonomian 20 desa di Borobudur.
“Dan di sini, BNI salah satunya pendiri Balkondes BUMN, mendukung penuh upaya pemberdayaan masyarakat agar produk unggulan yang mereka hasilkan seperti batik, kerajinan, kuliner serta pariwisata bisa semakin terkenal,” tambah Arif Suwasono.
Salah satu siswa peserta Program SMN Nur Annisa yang merupakan siswi kelas 11 SLB A asal Payakumbuh, Sumatera Barat mengungkapkan rasa bahagianya saat terpilih untuk berkunjung ke Yogyakarta. Icha – sapaan akrabnya, memiliki hobi menyanyi dan telah berhasil mengantarkannya menyabet berbagai gelar di bidang Tarik suara, diantaranya juara I kompetisi menyanyi FLS2N 2014. Tak hanya di bidang Tarik suara, ia juga menyandang juara I Catur pada ajang Peparnas 2015. Dan masih sederet prestasi lain yang pernah diraihnya.
“Saya ingin sekali bisa mengenal berbagai wilayah di Indonesia termasuk wilayah DIY. Program ini sangat bermanfaat bagi siswa seperti saya Karena melalui program ini kita bisa belajar banyak dan turut melestarikan budaya Indonesia.”
Icha menuturkan jika di Sumatera Barat dirinya pernah menyinggah Pagaruyung, saat di Yogya ia menginginkan mendatangi tempat-tempat yang punya nilai sejarah. Beruntung, dalam program ini sejumlah tempat bersejarah di Yogya telah jadi agenda terjadwal yang bakal disambangi. Seperti Kraton dan Istana Presiden Gedung Agung.
Sedangkan untuk mempromosikan kampung halamannya selama berada di Yogya, Icha memperkenalkan makanan khas, budaya dan adat istiadat. “Sumatera Barat tak cuma punya makanan populer rendang. Kami juga punya makanan Gelamai, semacam dodol tapi lebih halus dan tak terlalu manis. Dijamin lezat. Selain itu, pada saat perform nanti saya akan membawakan lagu Minangkabau” ujarnya.
Sementara Teddy, siswa difabel lainnya kelas 11 SLB Wacana Padang, tampak begitu serius saat diajak ke Kampoeng BNI. Saat sesi belajar membuat miniatur stupa, Teddy mencoba secara langsung membuatnya dengan didampingi seorang perajin. Tangannya pun tampak lihai mengolah tanah liat menjadi stupa. Ia pun berusaha untuk mengukir namanya pada stupa kreasinya. Saat ditanya perasaannya berada di Kampoeng BNI, ia menjawab dengan bahasa isyarat bahwa dirinya sangat bahagia.
Selama berada di Kampoeng BNI, para peserta juga mengikuti belajar membatik dengan canting dan belajar membuat miniatur candi. Setelah tiba di Balkondes, peserta menikmati suasana hingga malam hari sambil menikmati makanan khas desa setempat. Sebelumnya mereka juga diajak ke Akademi Angkatan Udara (AAU), kunjungan ke Bank Indonesia, dan dilanjutkan ke Candi Borobudur.
Sumber Siaran Pers BNI