Setelah sempat menjadi tuan rumah pada event yang sama tahun 1962 lalu, Indonesia kembali menjadi tuan rumah pesta olahraga negara-negara Asia atau Asian Games, kali ini Asian Games XVIII Tahun 2018.
Pesta olahraga yang diikuti oleh sekitar 16.000 atlet dari 45 negara itu akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Widodo), di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (18/8) malam.
Saat menyerahkan obor api Asian Games 2018 kepada Ketua INASGOC, Eric Tohir, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8) sore, Presiden Jokowi telah mengingatkan agar selalu mengutamakan sportivitas selama Asian Games berlangsung.
“Semoga api Asian Games ini menjadi lambang simbol persahabatan, simbol sportivitas dalam penyelenggaraan Asian Games 2018,” kata Presiden Jokowi.
Presiden mengajak masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi sekitar 16.000 atlet dari 45 negara yang bertanding dan memeriahkan Asian Games XVIII Tahun 2018 ini.
“Mari menjadi tuan rumah yang baik. Tampilkan senyum dan ramah wajah bangsa kita, seraya menikmati pertandingan dari atlet-atlet terbaik Asia,” seru Presiden Jokowi melalui fanpage facebooknya maupun melalui akun twitter-nya, Sabtu (17/8) siang.
Jadi Momentum Kebangkitan
Sementara itu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi secara terpisah dalam siaran persnya menyerukan kembali semangat untuk memotivasi atlet-atlet Indonesia.
“Kepada seluruh pahlawan olahraga Indonesia yang berlaga di Asian Games 2018, ingatlah sejarah hanya mengabadikan nama para juara. Maka bertarunglah, menanglah dan jadikan namamu abadi, Ayo Indonesia, Indonesia Juara,” ucap Menteri yang diamanahi sebagai penanggung jawab sukses prestasi Indonesia di ajang multievent olahraga terbesar bangsa-bangsa di Asia ini.
Menurut Menpora, Indonesia patut berbangga, karena setelah 56 tahun, Indonesia kembali kembali dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games. “Kita pernah menjadi tuan rumah pertama kali pada tahun 1962, saat usia Republik Indonesia masih muda, 17 tahun, namun justru saat itulah catatan prestasi olahraga terbaik kita torehkan dengan meraih posisi kedua diantara negara-negara Asia,” ucapnya.
Pemerintah Indonesia, menurut Menpora, kala itu memiliki mimpi besar agar Indonesia dilihat oleh dunia. Asian Games adalah pesta olahraga Asia yang dirintis ketika kekuatan ideologi imperialisme Barat mulai runtuh dan bangsa-bangsa di Asia mulai mendapat kemerdekaannya. Artinya, Asian Games menjadi momentum lahirnya nasionalisme dan solidaritas di antara bangsa-bangsa Asia.
Slogan ‘Energy of Asia’ yang diusung dalam Asian Games 2018 kali ini, menurut Menpora, harus dimaknai sebagai momentum kebangkitan kembali dunia olahraga Indonesia di level internasional.
“Inilah momen paling tepat bagi bangsa Indonesia untuk menunjukkan kualitasnya sebagai bangsa yang besar, energi hebat yang akan kita gulirkan kembali ke pentas Asia dan juga dunia, sebagaimana kita pernah melakukannya pada Asian Games 1962 lalu, ” tutur Menpora seraya menegaskan gelora kejayaan dalam momentum Asian Games tidak boleh berubah apalagi padam.
Sebagai Tuan Rumah Asian Games kali ini, Indonesia akan mengirimkan sebanyak 1.388 orang yang terdiri dari 938 atlet, 396 ofisial yang akan mengikuti 40 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Meski Indonesia berpartisipasi di semua nomor pertandingan, dan berharap semua atlet mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya di hadapan publiknya sendiri, ada sejumlah cabang olahraga yang diharapkan akan menjadi cabang-cabang potensial yang mampu meraih medali emas untuk kontingen Indonesia, yakni antara lain: Paralayang, Dayung, Jetski, Bulutangkis, Wushu, Bridge, Angkat Besi, Pencak Silat, Panjat Tebing, dan Taekwondo.
“Kita tentu sangat berharap bisa meraih kemenangan dari para atlet terbaik kita yang saat ini menempati peringkat satu dunia seperti di cabang Bulutangkis, Jetski, Paralayang, Wushu, Pencak Silat dan Panjat Tebing. Dari berbagai kejuaraan dan uji coba terakhir yang diikuti oleh atlet-atlet ini, hasilnya sangat membanggakan dan kita berharap konsistensi para atlet kita untuk mempersembahkan prestasi yang terbaik di Asian Games 2018,” jelas Imam.
Sebagai bentuk komitmen pemerintah atas perjuangan para atlet, lebih jauh Menpora Imam Nahrawi mengatakan, pemerintah siap memberikan apresiasi berupa bonus sebesar Rp1.5 miliar bagi peraih medali emas, yang menjadi bentuk apresiasi tertinggi sepanjang sejarah Asian Games.
Sumber Situs Sekkab RI