Dalam rangka pengembangan usaha, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII terus melakukan sejumlah kerjasama bisnis dan investasi. Di kawasan eks Karesidenan Besuki, ada tiga proyek besar yang sedang berjalan dengan melibatkan berbagai pihak.
“Ada pembangunan kilang minyak di Situbondo, industri kereta api di Banyuwangi dan pengembangan bandara di Jember,” kata Direktur Operasional PTPN XII Anis Febriantomo, Senin (3/9/2018).
Menurut Anis, di Situbondo, kilang minyak akan dibangun di Kecamatan Asembagus. Ada sejumlah pihak yang terlibat, yakni Pertamina, PTPN XI dan XII serta Pemkab Situbondo.
“Lahan yang dibutuhkan sekitar 800 hektar. 150 hektar milik PTPN XII, sisanya PTPN XI,” ujar Anis.
Terkait kebutuhan lahan tersebut, saat ini masih dalam proses negosiasi, apakah ganti rugi atau tukar guling. Proses appraisal atau penilaian harga lahan juga masih berlangsung.
“Sepertinya lebih ke ganti rugi. Tapi kita masih ada saham lah di proyek itu,” kata Anis.
Untuk penyelesaian prosedur pembangunan, menurut Anis sudah hampir tuntas. Bahkan dia memprediksi pembangunan kilang minyak bisa dimulai lebih cepat dari waktu yang ditargetkan.
“Sinerginya bagus, begitu kita bertemu Pak Dadang (Bupati Situbondo, red), beliau langsung memerintahkan asisten turun ke lapangan. Camat juga dikumpulkan. Cepat sekali prosesnya,” kata Anis.
Begitu juga dengan pembangunan industri kereta api di Banyuwangi. Legal standing pembangunan tuntas lebih cepat sehingga tinggal menunggu peresmian pembangunan.
“Kita bekerja sama dengan PT INKA dan Pemkab Banyuwangi. Lahan yang kita siapkan sekitar 83 hektar. Lokasinya di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro,” jelas Anis.
Koordinasi dan komunikasi yang bagus antarpihak membuat syarat-syarat yang diperlukan bisa terpenuhi dengan cepat. Rencananya, peletakan batu pertama pembangunan industri kereta api akan dilakukan pertengahan September ini.
“Insya Allah bu menteri BUMN akan hadir untuk ground breaking atau peletakan batu pertama,” ungkap Anis.
Sementara untuk kerjasama pengembangan Bandara Notohadinegoro Jember, PTPN XII telah mengurus perubahan status tanah bandara dari Hak Guna Usaha (HGU) ke Hak Pengelolaan Lahan (HPL). Luasnya mencapai 120 hektar.
“Untuk bandara ini kerjasamanya dalam bentuk joint operation, penyertaan modal saham. Maka status tanah harus dirubah dari HGU menjadi HPL. Alhamdulillah sudah kita lakukan,” pungkas Anis.
Sumber Situs Web PTPN 12/kabar24.id