Pabrik gula Soedhono
Terletak paling ujung barat Jawa Timur ini berdiri sejak 1 maret 1888 oleh perusahaan Verenigde Vorsendsche Cultur Maatschappij (VVCM). Dulunya pabrik ini bernama Suikerfabriek Soedhono van de Cultuur Maatschappij der Vorstenladen bij Ngawi .
.
Saat Jepang menduduki Hindia Belanda, PG Soedhono sempat diambil alih oleh Jepang. Tahun 1949 pabrik kembali diambil alih oleh pasukan NICA (Nethelands Indies Civil Administration), para pejuang Indonesia membumi hanguskan pabrik agar tidak dioperasikan oleh Belanda.
.
Sejak tahun 1951, pabrik dibangun kembali dan semua aset pabrik gula dinasionalisasikan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 10 Desember 1957 Direksi sebagai pimpinan tertinggi Perusahaan Negara (PN) merubah struktur organisasi perkebunan dari sentralisasi menjadi desentralisasi dan status PG. Soedhono menjadi Perusahaan Perkebunan Negara.
.
PG Soedhono memiliki hasil produksi diantaranya gula pasir, tetes tebu, dengan hasil samping ampas tebu, Blotong dan abu ketel (pembuatan pupuk kompos).