PT Pertamina (Persero) mengkaji kemungkinan pemindahan pembangunan kilang baru atau grass root refinery (GRR) Bontang.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko Pertamina Heru Setiawan menjelaskan bahwa rencana pemindahan Kilang Bontang, salah satunya mempertimbangkan pergantian mitra pembangungan kilang baru itu.
Sejauh ini, mitra yang telah meneken kerja sama dalam proyek pengembangan GRR Bontang adalah perusahaan migas asal Oman, yakni Overseas Oil and Gas (OOG) Llc.
Rencananya, Pertamina akan memindahkan proyek pembangunan GRR tersebut dari Bontang ke Kuala Tanjung, Sumatra Utara atau Arun, Daerah Istimewa Aceh dengan menggandeng calon mitra baru.
“Iya kami mengusulkan untuk di-cancel, diterminasi tapi ini kan harus ada perjanjian kedua belah pihak,” katanya di Jakarta, Senin (2/3/2020).
Di samping itu, Heru menjelaskan bahwa rencana pemindahan itu lantaran kedua wilayah tersebut mimiliki aspek ketersediaan lahan. Selain itu, untuk lokasi Kuala Tanjung dan Arun dinilai perseroan lebih dekat dengan pasar internasional.
“Kami mesti bereskan dulu sama partner, kan ini perjanjian kedua pihak, tapi kami ada rencana untuk pindahin ke sana,” jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengakui adanya opsi penggantian mitra dalam pembangunan kilang Bontang. Dia mengatakan pihaknya masih mencari opsi kemitraan lain, mengingat ada beberapa hal yang menghalanginya opsi sebelumnya.
Nicke menyatakan pekerjaan awal masih tetap dilakukan sembari Pertamina melakukan pemilihan ulang mitra. “Tetap kami jalankan pembebasan lahan dan penetapan lokasi. Seperti Kilang Cilacap, early workskan tetap jalan,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melempar sinyal pengembangan proyek kilang Bontang akan melibatkan investor dari Uni Emirat Arab.
“[Mitra di Kilang Bontang] sangat bisa berubah. Kan sudah berapa tahun ini? Jadi, nanti investor dari Abu Dhabi masuk,” ujarnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn