PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah mempersiapkan langkah-langkah untuk menindaklanjuti catatan dari Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR agar penyelesaian bisa tepat waktu.
Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra mengaku telah melakukan menertibkan kontraktor dalam penggunaan bukaan maupun akses kerja di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek di KM 7, KM 9, KM 10, KM 14, KM 15, KM 16, KM 30, KM 31, KM 33, KM 34, KM 129, dan KM 141.
“Kami memastikan setiap bukaan jalan tol dilengkapi dengan rambu-rambu seperti, hose lamp, rotary lamp, safety fence, flagman, tire wash area, dan traffic control zone,” kata Chandra dalam siaran pers, Rabu (4/3/2020).
Pihak KCIC juga melakukan pemompaan air pada saluran drainase, pembersihan saluran drainase dan penumpukan material khususnya pada lokasi yang sempat tergenang air, dan membuat temporary drainase untuk mencegah terjadinya genangan air di jalan tol.
Kemenhub, Kementerian PUPR, serta pemangku kepentingan terkait sepakat secara bersama memantau perbaikan-perbaikan yang dilakukan KCIC dalam rangka menindaklanjuti catatan dari Komite Keselamatan Konstruksi.
Saat ini, KCIC tengah mengerjakan sebanyak 13 terowongan (tunnel) Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Nantinya, moda transportasi ini akan memiliki panjang mencapai 142,3 km dengan empat stasiun pemberhentian, yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini, hingga Stasiun Tegalluar Bandung.
Dari jalur tersebut sebanyak 80 km dibangun layang atau elevated. Adapun, sisa jalur kereta cepat digarap di atas tanah yang di antaranya melalui terowongan yang menembus bukit. Adanya keberadaan kereta ini, waktu tempuh Jakarta – Bandung akan lebih cepat yaitu sekitar 46 menit dengan kecepatan sekitar 350 km/jam.
Sumber Bisnis, edit koranbumn