PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan meningkatkan efisiensi operasional melalui kantor cabang pada tahun ini.
Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan transaksi elektronik yang terjadi pada perseroan telah meningkat 45 persen pada tahun lalu. Tren ini pun diikuti dengan penurunan transaksi sebesar 2 persen di kantor-kantor cabang.
“Kalau melihat tren tersebut, maka kami lebih cenderung pada penutupan kantor jaringan pada tahun ini,” katanya usai RUPST Bank BTN, Kamis (12/3/2020).
Direktur Distribution & Retail Funding Bank BTN Jasmin menambahkan penutupan kantor cabang tersebut akan diikuti dengan upaya relokasi kantor, sekaligus peningkatan status beberapa kantor cabang.
“Ada yang bisa direlokasi, ada juga yang bisa kami tingkatkan kelasnya supaya lebih produktif, seperti dari kantor kas menjadi kantor cabang pembantu,” katanya.
Sebagai informasi, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank BTN tahun lalu tercatat 98,12 persen, naik 1.254 basis poin secara tahunan. Namun, peningkatan BOPO ini lebih disebabkan oleh peningkatan beban bunga.
Kredit dan pembiayaan Bank BTN yang disalurkan sepanjang 2019 tercatat senilai Rp255,82 triliun, naik 7,36 persen secara tahunan. Pada tahun ini, emiten berkode BBTN tersebut menargetkan kredit dan pembiayaan mampu tumbuh sampai 10 persen yoy.
Sumber Bisnis, edit koranbumn