Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bnak Tabungan Negara (Persero) Tbk. memutuskan pembagian dividen sebesar 10 persen dari laba bersih atau senilai Rp20,92 miliar.
Dengan demikian dividen per lembar saham senilai Rp1,98, sedangkan laba per saham senilai Rp19,76. Dari jumlah laba yang dialokasikan untuk dividen, yang akan disetor ke pemegang saham mayoritas atau Pemerintah adalah senilai Rp12,55 miliar.
“Sementara 90 persen dari sisa laba bersih akan digunakan sebagai saldo laba ditahan guna memperkuat modal,” kata Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury, usai RUPST perseroan di Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Adapun, menapaki 2020 perseroan menetapkan beberapa target kinerja, yaitu aset ditargetkan meningkat 6 persen hingga 8 persen, sementara kredit dan pembiayaan tetap tumbuh sebesar 8 persen hingga 10 persen.
Fokus bisnis emiten dengan kode saham BBTN ini juga masih sama, yakni untuk menopang pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR).
“Permintaan rumah masih cukup tinggi dan hal ini didukung pemerintah yang akan menambah subsidi ke sektor perumahan dalam bentuk Subsidi Selisih Bunga atau SSB. Bank BTN juga akan mengoptimalkan KPR Non subsidi khususnya segmen milenial dan urban,” kata Pahala.
Sebagai informasi, kredit dan pembiayaan Bank BTN yang disalurkan sepanjang 2019 tercatat senilai Rp255,82 triliun, naik 7,36 persen secara tahunan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn