Direktur Operasi 1 PT Indonesia Power, M. Hanafi Nur Rifa’i, mengatakan, saat ini kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang dengan total kapasitas terpasang 375 Megawatt (MW).
“(Saat ini) PLTP Kamojang mengelola total 7 unit pembangkit yang berkapasitas 375 Megawatt,” kata Hanafi, Sabtu (14/3).
Total kapasitas itu terbagi di 3 sub unit yaitu, PLTP Kamojang sendiri dengan 3 unit pembangkit dengan kapasitas sebesar 140 MW, PLTP Darajat yang berada di Kabupaten Garut dengan 1 unit sebesar 55 MW dan PLTP Gunung Salak yang berada di Kabupaten Bogor sebesar 180 MW dengan 3 unit pembangkit.
Hanafi mengatakan, saat ini total produksi listrik dari ketiga sub unit tersebut sebanyak 2400 Megawatt hour (MWh) per tahun. Ia menyebutkan, tahun ini pihaknya menargetkan peningkatan produksi listrik sebanyak sepuluh persen dari jumlah tersebut.
Disamping itu, Hanafi mengatakan, Indonesia Power menargetkan alokasi daya terpasang untuk energi baru terbarukan (EBT) hingga 23% dari total daya terpasang pada 2025 mendatang.
Seperti diketahui, dari total daya terpasang saat ini 16.376,6 MW. Di mana 9,4% di antaranya berasal dari kapasitas pembangkit EBT dengan total daya terpasang yaitu sebesar 1.541,6 MW.
“Kita sedang kejar secara bertahap ya, kita kejar tahun 2025 itu (EBT) sebesar pada komposisi 23 %, sekarang baru 9,4 %,” ucap dia.
Hanafi mengatakan, EBT nantinya akan dikembangkan di beberapa jenis. Pertama, pengembangan energi fotovoltaik yang saat ini telah diluncurkan di Bali. Ia menyebut, energi fotovoltaik ke depannya juga akan dikembangkan di pembangkit-pembangkit lainnya
Kedua, pengembangan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang rencananya akan diterapkan di beberapa lokasi di Jawa Tengah.
“Yang Commercial Operation Date (COD) saja sekitar 12 MWh, sebagian sedang konstruksi karena ada yang kecil-kecil tapi cukup banyak,” ujar dia.
Ketiga, pihaknya juga tengah mengembangkan energi biomassa. Menurut dia, penggunaan biomassa ini akan membuat pembangkit menjadi ramah lingkungan.
“Yang udah uji coba di Ciranjang NTB. Yang sedang kita kerjakan biomass di PLTA Saguling dari enceng gondok dan sampah dan itu menjadi salah satu solusi Citarum Bersih,” tutur Hanafi.
Sumber kontan, edit koranbumn