Sekuritas tetap optimistis bisnis penjamin emisi (underwriting) obligasi mereka akan tetap moncer sepanjang kuartal pertama tahun ini karena masih berjalan sesuai rencana.
Direktur Investment Banking Capital Market Danareksa Sekuritas Boumedine Sihombing mengatakan pihaknya memiliki 10 mandat penerbitan obligasi yang bakal dilepas ke pasar pada semester ganjil 2020. Adapun separuhnya berasal dari berusahaan pelat merah dan/atau anak usaha BUMN.
Menurutnya, sejauh ini seluruh mandat emisi obligasi tersebut masih sesuai dengan proses yang direncanakan dan belum ada rencana penundaan. Dia mengaku masih optimistis dan belum melihat ada alasan yang cukup kuat untuk menunda penerbitan mandat.
“Memang kalau pasar ekuitas [terkoreksi] cukup dalam tapi di pasar surat utang masih dinamis lah,” katanya .
Terpisah, Direktur Investment Banking Bahana Sekuritas Nelwin Aldriansyah mengakui memang market rush yang terjadi di pasar saham bakal turut memengaruhi pasar obligasi. Namun, dia menyebut rencana penerbitan obligasi masih on track.
Saat ini, kata Nelwin, Bahana Sekuritas mengantongi 10 mandat penerbitan obligasi yang terdiri atas 7 obligasi BUMN dan sisanya dari swasta. Adapun untuk sektornya, sebagian besar berasal dari sektor perbankan dan infrastruktur.
Sementara untuk besaran rencana emisinya bervariasi yakni rata-rata Rp2 triliun untuk obligasi BUMN dan anak perusahaannya serta kisaran Rp500 miliar hingga Rp1 triliun untuk obligasi korporasi swasta.
Dia mengatakan dari 10 mandat obligasi tersebut ada satu mandat dari perusahaan swasta yang akan terbit di akhir kuartal I/2020, sedangkan sisanya menyusul hingga pertengahan tahun.
“Yang satu ini karena pakai buku September [2019] jadi akan segera terbit, sisanya sih belum masuk tahap bookbuilding jadi kita belum dapat feedback dari market. Tapi sejauh ini jalan terus,” tambah dia.
Nelwin mengaku masih percaya diri bisnis underwriter akan berjalan dengan baik hingga akhir tahun nanti. Adapun Bahana Sekuritas menargetkan setidaknya dapat terlibat dalam 20 penjaminan emisi obligasi hingga akhir 2020.
Berdasarkan data per 28 Februari 2020, Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengantongi mandat penerbitan obligasi dari 50 perusahaan dengan total rencana emisi Rp64,18 triliun.
Jumlah tersebut naik dibandingkan mandat yang tercatat hingga 31 Januari 2020 yakni 48 perusahaan dengan total rencana emisi Rp59,86 triliun.
Sumber Bisnis, edit koranbumn