Kinerja emiten konstruksi pelat merah PT PP Tbk tahun lalu cenderung mengecewakan. Perusahaan yang memiliki kode emiten PTPP ini mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih pada tahun 2019.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan PTPP sepanjang 2019 sebesar Rp 24,66 triliun. Posisi ini turun 1,83% dibandingkan capaian pada 2018 yang capai Rp 25,12 triliun.
Penurunan pendapatan tersebut diikuti oleh penurunan beban pokok pendapatan sebanyak 2,17% dari Rp 21,65 triliun di akhir 2018 menjadi Rp 21,17 triliun. Laba kotor PTPP ini, naik 0,29% secara tahunan menjadi Rp 3,48 triliun.
PTPP juga mencatatkan adanya kenaikan beban dari beban penurunan nilai persediaan dari yang tahun sebelumnya tidak tercatat menjadi Rp 14,25 miliar. Kondisi yang sama terjadi pada penurunan nilai atas aset proyek konsensi sebesar Rp 14 miliar. Serta adanya penurunan nilai aset minyak dan gas bumi mencapai Rp 42,05 miliar.
Beban keuangan juga meningkat dari Rp 759,84 miliar menjadi Rp 782,15 miliar di akhir Desember 2019 lalu. Bagian dari laba entitas asosiasi tercatat rugi Rp 107,89 miliar dari yang sebelumnya laba Rp 65,67 miliar. Beban lainnya juga meningkat dari Rp 64,37 miliar menjadi Rp 125,85 miliar.
Dus, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akhirnya anjlok 38,06% dari Rp 1,5 triliun menjadi Rp 930,32 miliar. Sedangkan laba yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali turun 39,18% dari Rp 457,02 miliar menjadi Rp 277,95 miliar.
Di sisi lain, aset perusahaan pelat merah ini mengalami peningkatan 12,56% dari Rp 52,55 triliun menjadi Rp 59,16 triliun. Dengan jumlah liabiliti Rp 41,84 triliun atau naik 15,48% dan jumlah ekuitas tumbuh 6,2% menjadi Rp 17,33 triliun.
PTPP juga mampu mencatatkan kas operasional positif sebesar Rp 300,14 miliar, meski kondisi tersebut turun signifikan dari kas operasional 2018 yang tercatat Rp 716,13 miliar. Sementara kas dari pendanaan tercatat Rp 3,19 triliun. Dus kas dan setara kas pada akhir 2019 tercatat Rp 9,1 triliun.
Sumber Kontan, edit koranbumn