Empat dari sepuluh tower di Wisma Atlet Kemayoran dipastikan akan difungsikan sebagai rumah sakit darurat untuk menangani pasien corona.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa keempat tower itu akan dipergunakan untuk menampung tenaga medis, pasien dan sebagai Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19).
“Menteri Kesehatan akan carikan dokter yang bisa kerja di sini. PUPR dan BUMN akan bangun dari segi fisiknya, dana CSR akan kita gunakan untuk pengadaan alat di sini karena ini bukan [bangunan] milik BUMN jadi kita bisa [lakukan CSR]” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (20/3).
Meski demikian, dia tidak menyebutkan nilainya, namun dikabarkan sebelumnya bahwa pengadaan alat kesehatan akan menggunakan dana patungan 25 perusahaan BUMN.
Dia juga menyampaikan, sinergi antar kementerian dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) ini, akan mengumpulkan kebutuhan medis mulai dari dokter, petugas medis, obat-obatan, hingga alat pelindung diri.
Sejumlah rumah sakit milik negara juga akan ikut terlibat dalam pengadaan kebutuhan medis.
“Kalau kita lihat di sebelah Wisma Atlet juga ada rumah sakit. Saat ini kita juga bisa bersinergi dengan rumah sakit tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan empat menara yaitu menara 1, 3, 6 dan 7 yang semuanya berada di Blok D10 sebagai RS darurat.
Setiap menara akan dipergunakan dari lantai 1 hingga 24 dengan kapasitas 650 unit dan dapat menampung maksimum 1.750 orang.
Menara 1, dari lantai 1-24, akan menjadi akomodasi bagi dokter dan petugas medis
Menara 3 akan difungsikan sebagai Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
Menara 6 secara akan digunakan sebagai ruang rawat inap pasien.
Adapun, menara 7 akan dibagi menjadi beberapa fungsi. Lantai 1 akan digunakan sebagai IGD, lantai 2 untuk ICU, lantai 3 untuk ruang refreshing. Sedangkan lantai 4 hingga 24 akan digunakan sebagai ruang rawat inap pasien.
Sumber Bisnis, edit koranbumn