PT PP Semarang Demak berharap penyelesaian pembangunan jalan tol Semarang-Demak bisa tetap sesuai target awal yaitu pada akhir 2021.
PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak (PT PP Semarang Demak) merupakan pemenang lelang pengusahaan yang akan membangun jalan plus tanggul Tol Semarang-Demak.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk seksi 2 yang dibangun Badan usaha Jalan Tol (BUJT) sepanjang 16,31 kilometer, sedangkan 10,69 kilometer sisanya dibangun oleh pemerintah.
Direktur Utama PT PP Semarang Demak Handoko Yudianto mengatakan pihaknya tetap optimistis bahwa penyelesaian proyek Tol Semarang-Demak untuk porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dapat rampung pada akhir 2021 meskipun pengadaan lahan memang masih menjadi kendala.
“Sekarang yang dimaksud progres fisik memang masih kecil sekali sekitar satu peren hingga dua persen, [sedang konstruksi] ada jalan pendekat di daerah Demak dan pabrik beton, persiapannya itu jadi begitu nanti lahan sudah diserahkan baru mulai progres,” ujar Handoko
Handoko mengatakan progres pengadaan lahan saat ini juga terkendala karena adanya Covid-19. Awalnya untuk pembayaran lahan direncanakan mulai dilakukan pada Maret 2020. Namun, karena ada anjuran dari pemerintah untuk tidak membuat kumpulan massa atau keramaian, maka pelaksanaannya tertunda.
Dia mengungkapkan dana talangan tanah dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) senilai Rp300 miliar sebenarnya sudah siap dibayarkan untuk pembebasan lahan di beberapa area. Handoko mengatakan sebagian besar berlokasi di daerah Sayung senilai Rp240 miliar dan di daerah Demak Rp60 miliar.
“Pending untuk pembayaran lahan karena warga harus dikumpulkan, jadi memang agak berhenti dulu dua minggu ini,” ujarnya.
Selain itu, untuk konstruksi juga sebenarnya direncanakan bisa dimulai pada April 2020 di area yang sudah bebas lahannya. Namun, karena ada antisipasi penyebaran Covid-19, maka rencana ini pun diundur.
“Seharusnya awal April mulai konstruksi, ada ini [Covid-19) jadi mundur, setelah ini belum tahu kapan. Kalau pekerjaan kecil yang tidak banyak orang tetap jalan,” jelasnya.
Dia menambahkan terkait dana pembebasan lahan sebenarnya tidak ada kendala. Handoko mengatakan untuk anggaran dari 2019, dana yang disiapkan Rp300 miliar, kemudian untuk 2020 anggaran LMAN disebutnya mencapai sekitar Rp1,2 triliun.
“Sudah ada dalam progres rencana kami, artinya tetap di 2021 akhir, Desember itu proyek ini harus sudah selesai, utamanya paket dua yang dari Sayung ke Demak,” katanya.
Dia mengatakan jika paket 1 yang dikerjakan pemerintah terkendala atau mundur, pihaknya berharap jarak waktunya tidak akan terlalu lama dari penyelesaian paket dua yang dikerjakan atau hanya sekitar enam bulan jika tender dilakukan tahun ini.
“[Kalau terkendala dan jauh waktu penyelesaiannya] dari harganya nanti tidak pas, di lalu lintas akan berpengaruh kalau paket 1 belum selesai, karena intinya di paket 1,” katanya.
Seperti diketahui, Tol Semarang-Demak merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN) untuk Proyek Pengamanan Pesisir Lima Perkotaan di Pantura Jawa. Proyek jalan bebas hambatan ini terpadu dengan pembangunan tanggul laut.
Sumber Bisnis, edit koranbumn