PT PP (Persero) Tbk kebut proses administrasi awal untuk pelepasan tiga proyeknya. Hal tersebut menyusul adanya pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia.
Direktur PT PP Agus Purbianto mengakui bahwa dengan terjadinya Covid-19 yang kian mewabah di Indonesia memberikan pengaruh pada proses divestasinya. Karenanya, saat ini perseroan mempercepat penyelesaian administrasi yang dapat dilakukan di awal sebagai bentuk mitigasinya.
“Administrasi yang bisa diurus di awal segera diselesaikan dan menghimbau semua pihak untuk memberikan kemudahan akses dalam menilai perusahaan tersebut,” ujarnya
Dirinya menyebut saat ini masih dalam tahapan valuasi. Menurutnya, tahapan tersebut lama mengingat ada review business plan.
Adapun ketiga ketiga proyek yang akan dilepas yakni Pelabuhan Kuala Tanjung, Tol Medan Kualanamu, dan Tol Pandaan Malang. Berdasarkan laporan keuangan tahunan perseroan, pada Pelabuhan Kuala Tanjung melalui PT Prima Multi Terminal emiten bersandi saham PTPP ini memiliki kepemilikan 25%.
Kemudian, untuk jalan tol Pandaan Malang melalui PT Jasamarga Pandaan Malang perseroan menggenggam kepemilikan 35%. Jalan tol Pandaan-Malang sudah beroperasi di tiga seksi sejauh 30,6 kilometer sejak Mei 2019. “Karena kami minoritas, nilai aset yang didivestasi sebesar nilai saham yang ditentukan dari hasil valuasi,” tuturnya.
Dari proyek-proyek tersebut, pihaknya mengaku ada beberapa perusahaan yang tertarik untuk mengambil alih mulai dari investor domestik hingga luar negeri. Namun, untuk investor asing saat ini tahapannya baru wait and see akibat Covid-19.”Yang sekarang lagi proses due diligent dari investor yang domestik,” lanjutnya.
Berdasarkan catatan kontan.co.id , divestasi tersebut diharapkan dapat terselesaikan di akhir tahun ini sehingga mampu memberikan kontribusi pada laba tahun ini. Tak ayal, pihaknya membidik dana sebesar Rp 1,3 triliun melalui aksinya itu. Berdasarkan RKP (Rencana Kinerja Tahunan) PTPP membidik laba bersih Rp 1,4 triliun. Sementara target pendapatan tahun ini sebesar Rp 26 triliun hingga Rp 27 triliun.
Sumber Kontan, edit koranbumn