PT Hutama Karya (Persero) mengungkapkan pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatra koridor tol Palembang-Bengkulu terus dilakukan di tengah penyebaran virus corona. Perseroan menerapkan protokol yang cukup ketat dalam mencegah penyebaran virus ini.
Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Muhammad Fauzan mengatakan saat ini perseroan terus berupaya menjalankan pembangunan konstruksi sesuai rencana.
“Hutama Karya berupaya masih on track dalam melakukan pembangunan konstruksi agar mencapai target yang telah ditentukan perusahaan di tengah pandemic corona, tentu dengan menerapkan protokol Covid-19 yang cukup ketat, baik di lingkungan kantor pusat maupun di lingkungan proyek,” jelasnya
Lebih lanjut, imbuhnya, terkait rencana proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) koridor tol Palembang-Bengkulu untuk saat ini ini pembangunan yang sudah berjalan ada di dua ruas tol, yaitu ruas Indralaya – Muara Enim seksi Indralaya – Prabumulih dan ruas Lubuk Linggau – Bengkulu Seksi 1 (Tb. Penanjung – Bengkulu).
Fauzan mengatakan untuk ruas Indralaya – Muara Enim seksi Indralaya – Prabumulih sepanjang 65 kilometer, saat ini progres konstruksinya baru mencapai 9 persen dan proses pembebasan lahan masih berjalan.
Untuk ruas lainnya, yaitu ruas Lubuk Linggau – Bengkulu Seksi 1 (Tb. Penanjung – Bengkulu) sepanjang 17 kilometer progres pembebasan lahan sudah mencapai 10 persen dan progres konstruksi sudah berjalan hingga 18 persen.
“Untuk ruas tol Palembang – Sp. Indralaya progress konstruksi sudah 100 persen dan sudah beroperasi seperti biasa,” katanya.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat per Februari 2020, koridor ruas tol Palembang-Bengkulu mencakup Jalan Tol Palembang-Simpang Indralaya, Tol Simpang Indralaya-Muara Enim, Tol Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau, dan Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu (Seksi Bengkulu-Taba Penanjung).
Untuk ruas Sp. Indralaya – Muara Enim sepanjang 119 kilometer ditargetkan beroperasi pada Desember 2023. Kemudian, ruas Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu dengan panjang total ruas 96 kilometer dengan Bengkulu-Taba Penanjung sepanjang 17 kilometer ditargetkan beroperasi pada Desember 2021.
Sumber Bisnis, edit koranbumn