PT Mandiri Tunas Finance segera menjalankan strategi bertahan di tengah tekanan ekonomi akibat penyebaran virus corona yang salah satunya menyebabkan penjualan mobil anjlok.
Direktur Sales dan Distribusi MTF Harjanto Tjitojardjojo menjelaskan kinerja perseroan Maret 2020 sedikit tertekan bila dibandingkan Februari.
“Pembiayaan MTF di Maret 2020 Rp2,2 triliun atau turun sedikit dari Februari 2020 yang Rp2,3 triliun. Hal ini karena pada bulan Maret kami belum berlakukan perubahan LTV [loan to value] untuk pembiayaan baru,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (2/4/2020).
Pada bulan ini, pihaknya memerkirakan kinerja perusahaan, khususnya pembiayaan mobil baru, akan turun lebih dari 50%. Selain karena dampak penyebaran wabah COVID-19, hal ini juga karena perseroan mulai menerapkan perubahan LTV.
Pihaknya mengaku tidak berani mendorong kinerja pembiayaan secara agresif, karena akan membuat pendanaan atau cost of fund akan semakin ketat dan risiko pembiayaan baru kian melonjak dibandingkan kondisi normal.
Guna mengantisipasi kemungkinan terburuk, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah langkah yang akan dijalankan perusahaan selama masa pandemi COVID-19. Salah satu upayanya yaitu memotong biaya operasional dan menunda semua biaya ekspansi, serta menjaga dan memonitor pembayaran angsuran dari nasabah.
“Kami juga akan meningkatkan parameter kredit agar nasabah baru tidak menunggak, serta melakukan koordinasi dengan value chain agar dapat membantu jika diperlukan,” ujarnya.
Adapun pada awal tahun, MTF menargetkan kinerja pembiayaan mobil baru akan naik sebesar 6 persen dibandingkan realisasi tahun lalu. Pada 2019, MTF sudah menyalurkan total pembiayaan senilai Rp28,8 triliun atau naik sebesar 6,6 persen secara tahunan (year on year).
Sumber Bisnis, edit koranbumn