Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan di tengah kondisi penyebaran Covid-19, mereka akan tetap fokus melakukan efisiensi perusahaan emiten pelat merah. Salah satunya adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Dalam video conference bersama dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur Utama Telekomunikasi Indonesia Ririek Adriansyah menjelaskan bahwa perusahaan pelat merah telekomunikasi tersebut akan melakukan restrukturisasi anak usaha sepanjang tahun 2020-2021. Mengingat saat ini Telekomunikasi Indonesia memiliki 49 anak dan cucu usaha, yang setelah dievaluasi ada beberapa yang duplikasi, overlaping dan tidak efisien.
“Tahun 2020 sampai 2021 kami akan kurangi 20 anak perusahaan, ke depan bisa nambah dengan cara yang lebih baik, tetap efisien dan disesuaikan dengan portofolio,” jelas Ririek, Jumat (3/4).
Ririek menambahkan, Telekomunikasi Indonesia bakal fokus ke lini bisnis digital. Dalam prosesnya, Ririek juga berkomitmen untuk meminimalkan dampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Dia mengatakan karyawannya akan dipindahkan ke anak usaha lain yang sesuai dengan fokus portofolio ke depan.
Erick menambahkan, dari sekitar 800 perusahaan pelat merah termasuk anak usaha dan cucu usaha, dia akan melakukan konsolidasi hingga 70% dari jumlah tersebut. Namun proses konsolidasi ini akan dilakukan secara bertahap.
“Jadi kalau kita lihat total perusahaan BUMN 142 dengan anak cucu usaha bisa sekitar 800, kebayang gak kalau 70% kita konsolidasi. Tapi bertahap, ada tahap saya, dan tahap menteri berikutnya,” jelas dia.
Sumber Kontan, edit koranbumn