PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menggelontorkan dana sekitar Rp735 triliun untuk membangun Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL) di 433 desa yang belum teraliri listrik. Biaya sebesar itu digelontorkan untuk membangun pembangkit lokal di daerah terpencil yang sulit terjamah.
“Kami menggunakan inovasi dengan tabung listrik. Kami akan membangun pembangkit lokal. Sistem ini bisa diterapkan di daerah terpencil. Kami juga akan membangun stasiun pengisian energi listrik, jadi tabung listrik tadi diisi oleh pembangkit,” terang Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, dalam sesi teleconference, Jumat (3/4).
Dia melanjutkan, sumber pembangkit listrik di desa terpencil itu nantinya bisa menggunakan energi lokal, seperti tenaga surya, mikrohidro, atau pembangkit biomassa.
Dalam urusan pembiayaan, pembangunan SPEL di 433 desa tersebut akan berasal dari PLN sebesar Rp735 miliar. Sementara untuk penyediaan tabung listrik akan menggunakan anggaran dari dana desa atau pemerintah daerah sebesar Rp525 miliar.
Zulkifli mencatat masih adanya kebutuhan dana tambahan lain, yang kemudian akan dikoordinasikan dengan kementerian/lembaga terkait. “Untuk pembiayaan yang lain yang sangat dibutuhkan untuk mobilisasi pasukan TNI juga akan disediakan anggarannya,” ujar Zulkifli.
Presiden Jokowi mengatakan, masih ada 433 desa yang belum teraliri listrik. Untuk itu, dia meminta para menteri terkait untuk segera mengidentifikasi secara jelas terkait desa mana saja yang memiliki listrik, sehingga bisa menentukan strategi pendekatan teknologi.
Dalam Rapat Terbatas Program Listrik Perdesaan, Presiden Jokowi memutuskan, koordinasi antar kementerian akan dilakukan mengingat kondisi geografis desa-desa yang sangat berat. Sasaran Program Listrik Perdesaan sebagian besar berada di Provinsi Papua dan Papua Barat.
“Saya perintahkan kepada beberapa kementerian untuk mendukung program ini. Termasuk TNI untuk membantu proses operasinya di lapangan. Setelah dipaparkan tadi, saya tahu, tidak mungkin PLN bisa mengerjakannya sendirian,” kata Jokowi, di Jakarta, Jumat (3/4).
Sumber Merdeka, edit koranbumn