PT Adhi Karya Tbk (ADHI) saat ini tengah mengkaji anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini. Semula emiten konstruksi pelat merah ini menganggarkan capex sebesar Rp 5,5 triliun.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Parwanto Noegroho menjelaskan, tadinya capex tersebut sebesar Rp 3,9 triliun digunakan untuk pembelian aset tetap, Rp 1 triliun untuk investasi dan Rp 600 miliar untuk pengadaan lahan.
Namun sepertinya di tahun ini Adhi Karya akan memprioritaskan proyek investasi terlebih dahulu. “Sementara akan diprioritaskan proyek Tol Solo-Jogja, sambil menunggu perkembangan corona,” jelas Noegroho
Adapun soal pendanaan di tahun ini, Adhi Karya mengaku belum mengalami kesulitan. Adhi Karya masih mengandalkan pinjaman perbankan, obligasi dan medium term notes (MTN).
Selain itu, Adhi Karya juga tengah melakukan financial stress test untuk menghadapi corona sehingga sejauh ini mereka juga belum mereview target kontrak.
Asal tahu saja, tahun ini Adhi Karya menargetkan kontrak Rp 35 triliun dengan realisasi di kuartal I-2020 sebesar Rp 2,5 triliun.
Beberapa kontrak yang digenggam Adhi Karya adalah MRT CP201 atau MRT Fase II yang menyambungkan Bundaran HI menuju Kota sepanjang 2,8 km senilai Rp 1,8 triliun, jaringan gas perumahan di Aceh dan Sumatra Utara sebesar Rp 142,1 miliar dan pembangunan simpang susun di Sragen, Jawa Tengah sebesar Rp 129,4 miliar.
Sumber Kontan, edit koranbumn