PT Perusahaan Gas Negara Tbk. memproyeksikan pada kuartal II/2020 akan terjadi penurunan total kontrak sebesar 15 persen dari sektor industri sebagai dampak dari penyebaran virus corona.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menjelaskan bahwa sejumlah sektor industri terdampak cukup dalam akibat penyebaran Covid-19 yang membuat para pelaku industri menurunkan utilisasi pabriknya.
Hal tersebut menjadi efek domino terhadap konsumsi gas PGN yang sebagian besar konsumennya berasal dari sektor industri.
“Penurunan total untuk industri kuartal II/2020 sebesar 68,6 Bbtud atau 15 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Kamis (16/4/2020).
PGN mencatat, sektor industri chemical adalah industri yang terdampak paling besar, perseroan memproyeksikan pada kuartal II/2020, volume gas dari chemical akan turun sebesar 12,77 bbtud dan disusul oleh sektor keramik 11,18 bbtud, makanan 10,90 bbtud.
Untuk itu, Gigih mengatakan perseroan berupaya membuat sebuah kebijakan relaksasi untuk pelanggan dalam bentuk amandemen perjanjian dan penyesuaian batas minimum bagi pelanggan kategori industri jasa dan kmerosial kecil dan bagi calon pelanggan melakukan kesepakatan penundaan gas in.
“Selain itu kami melakukan penyesuaian kontraktual dengan kontraktor di hulu,” jelasnya.
Sementara itu, dari sisi keuangan, Gigih menuturkan, untuk menjaga keberlangsungan usaha, pihaknya kini tengah meninija sejumlah rencana investasi yang dinilai pada saat ini bisa dipangkas terlebih dahulu.
Di samping itu, pihaknya akan lebih efisien dalam menganggarkan belanja modal dan belanja operasional tahun ini.
“Kami juga melakukan improvement business plan niaga gas bumi,” jelasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn