Pandemi corona (Covid-19) sangat mempengaruhi sektor penerbangan di seluruh dunia. Di Indonesia, dampak corona menyebabkan sektor penerbangan kehilangan pendapatan senilai Rp207 miliar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari-Februari 2020 sebanyak 12.703 penerbangan di 15 bandara dibatalkan. Apabila dirinci, sebanyak 11.680 merupakan penerbangan domestik dan 1.023 merupakan penerbangan internasional.
“Kehilangan pendapatan di sektor layanan udara senilai Rp207 miliar dengan sekitar Rp48 triliun kehilangan disumbang oleh penerbangan dari dan ke China,” ujarnya saat live conference, Jumat (17/4/2020).
Tidak hanya itu, Sri Mulyani juga menyebutkan wabah corona menyebabkan angka turis turun hingga 6.800 per hari, khususnya turis dari Negeri Tirai Bambu.
Penurunan aktivitas pariwisata ini pun memukul sektor perhotelan. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia memperkirakan penurunan tingkat okupansi di sekitar 6.000 hotel di Indonesia dapat mencapai 50 persen.
“Menparekraf juga memperkirakan potensi kehilangan devisa pariwisata bisa setengah dari tahun lalu,” ujar Sri Mulyani.
Di Indonesia, per 16 April 2020 jumlah yang dinyatakan positif Covid-19 sebanyak 5.516 orang dengan 548 orang dinyatakan sembuh dan 496 pasien meninggal dunia.
Sumber Bisnis, edit koranbumn