Guna memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi nasional dan swasembada daging nasional, PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT PELNI) mendapatkan penugasan dari Kementerian Perhubungan untuk melanjutkan pengelolaan KM Camar Nusantara I sebagai salah satu kapal khusus ternak yang dioperasikan Perusahaan.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI Yahya Kuncoro menjelaskan, pengoperasian kapal ternak tersebut memiliki jadwal yang linier atau tetap dan teratur, sehingga dapat memberikan kepastian waktu bagi pengguna jasa untuk mempersiapkan dan mengirimkan hewan ternaknya.
“Hingga Triwulan I tahun 2020, PELNI telah mengangkut sejumlah 770 ekor sapi dan diproyeksikan supply sapi dari NTT ke DKI Jakarta akan terus bertambah mengingat jelang masa Lebaran kebutuhan akan hewan ternak juga meningkat,” ungkapnya dalam siaran resmi, Rabu (29/4).
Yahya menambahkan, manajemen telah memproyeksikan bahwa sepanjang Bulan April hingga Mei atau jelang musim Lebaran tahun 2020, Perusahaan mampu mengangkut hingga 1.100 hewan ternak.
“Sebagai BUMN transportasi laut, PELNI terus optimistis distribusi hewan ternak dapat terus meningkat di tahun ini,” tambahnya.
KM Camara Nusantara 1 merupakan kapal ternak pertama di Indonesia yang dibangun oleh Pemerintah dan pengoperasiannya dipercayakan kepada PELNI. Kapal tersebut mampu membawa hingga 550 sapi dalam satu kali perjalanan.
Sesuai dengan penugasan dari Kementerian Perhubungan, KM Camara Nusantara I melayani trayek Kupang – Waingapu – Tg. Priok – Cirebon – Kupang.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2019, melalui pengoperasian KM Camara Nusantara I dengan rute yang sama, PELNI telah mengantar sejumlah 7.899 ekor sapi dari NTT menuju DKI Jakarta.
Adapun pengguna jasa kapal ternak yang dioperasikan oleh PELNI adalah BUMN, BUMD, koperasi daerah, maupun badan hukum yang telah mendapatkan izin atau rekomendasi dari Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian dan Dinas Peternakan Daerah asal ternak.
Hadirnya kapal khusus ternak membantu menjaga kualitas hewan hingga pelabuhan tujuan. Hal tersebut karena kapal telah didesign dengan memperhatikan prinsip animal welfare yang dapat membantu meminimalkan penyusutan bobot ternak sebesar 8 – 10 persen serta mengurangi tingkat stress hewan selama masa pelayaran.
Hal tersebut berbeda saat hewan ternak diangkut dengan menggunakan kapal kargo. Cara muat dan bongkar hewan ternak ke atas kapal dapat membuat hewan stress dan mempengaruhi bobot hewan hingga lebih dari 13%.
PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas.
Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah T3P di mana kapal perintis menyinggahi 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 20 kapal Rede.
Sedangkan pada pelayanan bisnis logistik, kini PELNI mengoperasikan 4 kapal barang, 8 kapal tol laut serta 1 kapal khusus ternak.
Sumber Kontan, edit koranbumn