Kinerja penyaluran kredit bank-bank negara masih tumbuh sepanjang tiga bulan pertama tahun ini walaupun virus corona mewabah.
Dalam paparan yang disampaikan oleh Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso dalam rapat dengan Komisi VI DPR pada Kamis (30/4/2020), keempat bank BUMN masih mencatatkan pertumbuhan kredit.
Sampai dengan Maret 2020, penyaluran kredit BRI mencapai Rp884,27 triliun atau tumbuh 9,38 persen secara tahunan. Nilai penyaluran kredit ini paling besar dibandingkan dengan bank-bank BUMN lainnya.
Kemudian, Bank Mandiri membukukan penyaluran kredit senilai Rp786,11 triliun sepanjang kuartal I/2020 atau tumbuh 14,84 persen yoy. Walaupun nilai pinjaman yang diberikan lebih kecil dari BRI, tetapi pertumbuhan yang dicatatkan bank dengan kode emiten BMRI ini paling tinggi dibandingkan dengan 3 bank pelat merah lainnya.
Sementara itu, BNI menyalurkan kredit senilai Rp545,69 triliun atau naik 11,2 persen secara tahunan. Adapun, kredit bank spesialis perumahan BTN tumbuh 4,59 persen yoy menjadi Rp253,25 triliun.
Secara total, keempat bank BUMN membukukan penyaluran kredit senilai Rp2.469,32 triliun sepanjang kuartal I tahun ini. Nilai tersebut tumbuh 11,03 persen yoy.
“Kondisi keuangan Himbara, sampai Maret masih positif, kami mulai kena dampak setelah Maret. Namun, sekarang sudah terasa,” kata Sunarso.
Untuk rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) BRI berada di angka 2,81 persen dan Bank Mandiri 2,40 persen. Lalu, BNI sebesar 2,4 persen dan BTN sebesar 4,81 persen.
“Singkat cerita, kondisi aset keuangan sampai Maret masih menunjukkan pertumbuhan positif. Nanti kami buat stress test ke depan,” jelasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn