PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. melakukan sejumlah upaya untuk melakukan efisiensi di tengah pandemi Covid-19.
Corporate Secretary Bank BNI Melly Meiliana mengatakan perseroan melakukan sejumlah upaya untuk melakukan efisiensi biaya operasional (OPEX). Efisiensi terutama dilakukan pada biaya-biaya yang sifatnya variabel khususnya pada pos General & Administratif (G&A),
Melly mengatakan BNI melakukan pengendalian sejumlah pengeluaran yakni biaya promosi, peralatan kantor, sewa kantor, pemasaran, dan biaya perjalanan dinas. “Sehingga dengan upaya-upaya efisiensi biaya operasional ini, BNI memastikan sustainability operasional ke depan terjaga,” katanya kepada Bisnis, Senin (4/5/2020).
Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan BNI akan lebih berinvestasi pada teknologi sebagai bentuk antisipasi kondisi saat ini. Adapun, kegiatan BNI hampir sebagian besar dilakukan lewat e-channe dan perseroan telah mengalihkan operasional 629 kantor cabang di daerah- daerah dengan kondisi luar biasa.
“BNI menjamin kualitas pelayanan yang tidak menurun, terutama juga karena dukungan fitur – fitur pelayanan digital, mulai dari ATM, SMS Banking, Internet Banking, hingga Mobile Banking,” katanya.
Secara terpisah, Bank BRI menyatakan perseroan telah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan efisiensi di tengah pandemi Covid-19.
Corporate Secretary (Corsec) BRI Amam Sukriyanto mengatakan, sejak awal Covid-19 menyebar di Indonesia, perseroan mengimbau karyawan untuk tidak melakukan perjalanan dinas. Hal ini diyakini berhasil menghasilkan penghematan biaya operasional.
Menurutnya, bentuk penghematan lainnya yakni pengurangan penggunaan listrik karena 70 persen pekerja BRI saat ini melakukan work from home.
Secara teknis, pekerjaan sudah dilakukan secara digital melalui e-office, sedangkan untuk rapat saat ini sudah menggunakan teknologi (virtual).
“Harapannya hal-hal tersebut mampu menekan OHC perseroan sehingga mendukung kinerja perusahaan,” katanya
Sumber Bisnis, edit koranbumn