Daily Economic Review: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat Pada 1Q20
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 1Q20 lebih rendah dari ekspektasi.
BPS melaporkan PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia pada 1Q20 hanya tumbuh sebesar 2,97% (yoy). Realisasi tersebut jauh lebih lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada 1Q19 yang sebesar 5,07% (yoy) dan juga di bawah perkiraan tim riset ekonomi Bank Mandiri sebesar 4,30% (yoy) dan ekspektasi pasar sebesar 4,00% (yoy).
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga melemah secara signifikan.
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tercatat hanya tumbuh sebesar 2,84% (yoy) dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 5,02% (yoy) pada 1Q19. Hal ini menjadi konsekuensi dari implementasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menahan penyebaran COVID-19 yang menurunkan konsumsi masyarakat dan aktivitas ekonomi.
Pertumbuhan beberapa sektor jasa meningkat, namun sektor manufaktur melemah.
Berdasarkan pertumbuhan sektoral pada 1Q20, terdapat tiga sektor dengan pertumbuhan tertinggi yaitu sektor Jasa Keuangan & Asuransi tumbuh 10,67% (yoy), sektor Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial tumbuh 10,39% (yoy), dan sektor Informasi & Komunikasi tumbuh 9,81% (yoy). Sebaliknya terdapat sektor yang mencatat pelemahan pertumbuhan yaitu pada sektor Perdagangan Grosir & Eceran, Perbaikan Kendaraan Bermotor dan Sepeda Motor, Transportasi & Penyimpanan, dan sektor Akomodasi & Makanan Minuman secara drastis melemah karena pandemik COVID-19.
Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan lebih rendah.
Kami memperkirakan bahwa pertumbuhan PDB Indonesia pada akhir tahun ini akan rendah (sebesar 0,02% (yoy) untuk FY20) karena masih terdapat ketidakpastian yang tinggi mengenai kapan pandemik COVID-19 akan sepenuhnya berakhir dan masih adanya risiko eksternal yang akan berdampak pada perekonomian nasional.
Sumber Bank Mandiri, edit koranbumn