Restoran cepat saji McDonald’s memutuskan hengkang dari Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat. Hal itu sejalan dengan keputusan pengelola gedung yang akan melakukan renovasi. Rupanya, ada rencana besar untuk merombak pusat perbelanjaan pertama di Indonesia tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, Sarinah merupakan proyek Presiden Pertama Indonesia Sukarno. Ia bilang, Gedung Sarinah akan dirombak menjadi Indonesia friendly. Artinya, Gedung Sarinah akan menjadi tempat yang berpihak pada merek dan hasil usaha kecil dan menengah (UKM).
“Saya rasa Sarinah sebuah project yang diciptakan Pak Soekarno yang luar biasa. Sarinah hari ini harus ada Sarinah ke depan. Karena itu Pak Jokowi sendiri bersama saya mendiskusikan bagaimana supaya konsep ritel ini lebih friendly kepada Indonesia, artinya keberpihakan pada merek lokal dan hasil UKM yang dikuratorkan” paparnya dalam wawancara terbatas di Kementerian BUMN Jakarta Pusat, Jumat kemarin (8/5/2020).
Dia menjelaskan, Sarinah akan mengusung konsep Indonesia yang modern. Di dalamnya akan memuat tempat makan, belanja bahkan tempat terjadi kesepakatan dagang (trading area).
“Karena itu tadi secara simbolik areanya mesti menjadi lifestyle. Orang bisa datang ke situ makan, belanja dengan enak, dengan gayanya. Nah ketika marketnya besar baru kita kerucutkan di tempat itu ada tempat deal, trading area supaya buyer luar negeri melihat ini produk-produk,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, Sarinah juga bakal diisi dengan tempat pelatihan, duty free hingga tempat berkumpulnya para startup atau perusahaan rintisan.
“Tempat coaching, maksudnya di-training itu kan lantainya sampai atas. Kalau bisa kantor yang ada di Sarinah semua startup saya mau. Saya sudah minta beberapa kantor LinkAja yang anak muda kalau bisa pindah ke situ,” ujarnya.
Memang, ia menyadari perombakan total Sarinah memiliki konsekuensi terhadap para penyewanya.
“Memang suka nggak suka ketika desainnya diubah total ada konsekuensi yang tidak enak, penyewa-penyewa di situ ya tidak bisa tidak kita kasih tahu kalau mau renovasi. Karena itu sudah sampaikan dengan konsep seperti ini siapa yang bisa ikut ayo, yang memang tidak bisa ikut kita mengerti nggak apa-apa,” terangnya.
“Itu bagian keberpihakan lah yang namanya keberpihakan selalu dibilang salah dan benar. Cuma hari ini keberpihakan BUMN dengan Sarinahnya. Kita mau brand lokal, UKM desainer mendapat tempat prioritas,” ungkapnya.
Erick Thohir mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk merombak Sarinah sekitar Rp 700 miliar.
“Kurang lebih kemarin Rp 700 miliaran. Kalau bongkar rubuhin lebih mahal, tapi kan ini nggak boleh,” katanya.
Anggaran tersebut tidak hanya keluar dari Sarinah. Namun, juga dari BUMN lain.
“Ada kerja sama nanti dengan BUMN juga, bukan swasta, kita nanti beberapa perusahaan BUMN ada yang fokus properti, properti. Ritelnya Sarinah,” ungkapnya.
Erick mengatakan, renovasi akan dimulai usai Lebaran ini. Kemudian, renovasi akan memakan setahun lebih.
“November kalau bisa jadi tahun depan, pas Hari Pahlawan lagi. Kalau bisa lebih cepat alhamdulilah,” jelasnya.
Sumber Detik, edit koranbumn