Peringkat Bandara Internasional Soekarno-Hatta terus naik di daftar bandara-bandara terbaik di dunia.
Pada World’s Top 100 Airports 2020 di dalam Skytrax World Airport Awards 2020, Soekarno-Hatta berada di peringkat ke-35 dunia atau naik dibandingkan pada 2019 (peringkat 40), 2018 (peringkat 45), dan 2017 (peringkat 44).
Di ASEAN, pada 2020 ini posisi Soekarno-Hatta lebih baik dari Kuala Lumpur International Airport (peringkat 63) dan Suvarnabhumi Bangkok (peringkat 48). Sementara itu, Changi Singapura masih berada di peringkat 1.
Soekarno-Hatta juga berhasil berada di peringkat ke-4 dunia untuk kategori World’s Best Airport by Passenger Number 2020 (60-70 juta penumpang) atau naik dari 2019 di peringkat ke-6.
Di dalam menentukan peringkat, Skytrax menggelar survey pada September 2019 hingga Februari 2020 yang melibatkan traveler dari 100 negara lebih. Sementara itu, jumlah bandara yang dinilai mencapai 550 bandara di dunia.
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan penghargaan dari Skytrax ini merupakan hasil dari komitmen perseroan yang selalu meningkatkan layanan dan fasilitas di Soekarno-Hatta.
“Setiap tahunnya pengembangan dilakukan di Soekarno-Hatta sehingga traveler merasa nyaman serta puas terhadap layanan dan fasilitas yang ada. Ini juga tidak lepas dari peran seluruh stakeholder di Soekarno-Hatta. Kerja sama dan kerja keras para stakeholder mendapat pengakuan dari traveler,” ujar Muhammad Awaluddin.
Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin mengatakan semakin membaiknya peringkat Soekarno-Hatta merupakan hasil dari transformasi digital yang dicanangkan perseroan sejak 2016.
Konsep yang diusung perseroan adalah Digitally Ready Enterprise dengan memanfaatkan state of the art technology.
“Soekarno-Hatta menjadi tempat dalam mengembangkan platform digital untuk pelayanan, fasilitas dan operasional sebelum nantinya digunakan di bandara lain.”
“Hal ini sejalan dengan visi perusahaan menjadi The Best Smart Connected Airport Operator in Region. Kami berkomitmen memberikan yang terbaik melalui digital platform untuk menghadirkan airport digital journey experience bagi masyarakat,” jelas Muhammad Awaluddin.
Implementasi transformasi digital yang mendukung Soekarno-Hatta menjadi Smart Connected Airport guna menjaga kenyaman dan kelancaran operasional, antara lain: Airport Operation Control Center (AOCC), Terminal Operation Center (TOC), aplikasi iPerform, Digital Droid, i-Millennial Airport Travel Experience (i-Mate Lounge), dan lain sebagainya
Adapun Soekarno-Hatta saat ini beroperasi dengan 3 terminal penumpang yaitu Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3 yang merupakan terminal terbesar dan termegah di Indonesia.
Transportasi publik yang beroperasi di Soekarno-Hatta juga masuk dalam kategori modern dan mengandalkan kecanggihan teknologi seperti Skytrain, Kereta Bandara, hingga taksi listrik.
Guna meningkatkan layanan, Soekarno-Hatta juga mengoperasikan sejumlah peralatan otonom (autonomous equipment) seperti mesin pembersih lantai berbasis robot (robotic scrubber drier) dan digital droid yakni robot DiLo yang bisa berperan selayaknya customer service.
Di tengah COVID-19 ini Soekarno-Hatta juga memiliki layanan Virtual Customer Assistant (VICA) yang bisa diakses di aplikasi INAirports. VICA mengubah layanan customer assistant dari tatap muka menjadi virtual sehingga sangat mendukung physical distancing.
Muhammad Awaluddin mengatakan peringkat Soekarno-Hatta di daftar bandara terbaik dunia akan semakin meningkat ke depannya seiring dengan tuntasnya revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2, serta pembangunan Terminal 4.
“Pengembangan Soekarno-Hatta terus dilakukan. Saat ini tengah dilakukan revitalisasi Terminal 1 dan 2, lalu pada 2021 dimulai pembangunan Terminal 4. Ini akan berdampak pada meningkatnya layanan dan fasilitas sehingga membawa sektor kebandarudaraan nasional ke level yang lebih tinggi lagi,” ujar Muhammad Awaluddin.
Sumber AP2, edit koranbumn