Sebagai Koordinator Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Covid-19 BUMN Jawa Timur, Petrokimia Gresik terus berupaya untuk membantu pemerintah dalam rangka percepatan penanganan virus corona atau Covid-19 di Jawa Timur.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan sebagai koordinator Satgas Petrokimia Gresik telah membagi tugas dan peran kepada seluruh BUMN yang berlokasi atau memiliki kantor perwakilan di Jatim untuk berkontribusi.
Salah satunya dengan membantu penyaluran bantuan ke berbagai daerah di Jawa Timur. Serta mendirikan 38 Posko Tanggap Covid-19 di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.
Sementara sejak Maret hingga April 2020, Petrokimia Gresik telah menggelontorkan dana Rp7,9 miliar untuk bantuan sektor kesehatan, sosial, ekonomi, keagamaan hingga pertanian di 20 kabupaten dan kota di Jatim.
“Pendistribusiannya bekerja sama dengan BUMN lain, posko, lembaga sosial, instansi, serta pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi,” katanya, Selasa (12/5/2020).
Adapun total bantuan Alat Pelindung Diri (APD) yang telah disalurkan ke 32 rumah sakit dan puskesmas secara bertahap antara lain 19.493 pcs masker kain, 23.200 pcs surgical mask, 250 pcs masker N95, 5.724 pasang nitril gloves, 3.648 stel baju pelindung, 1.790 safety boots, 1.470 pelindung wajah dan helm, 189 pasang handscoon non steril, 2.320 buah apron plastik, 278 buah goggles, dan 20 unit disinfectant chamber.
Terbaru, bantuan APD disalurkan melalui pemprov Jatim dan diserahkan langsung oleh Dirut Petrokimia Gresik selaku koordinator Satgas bersama Dirut PTPN X dan PT Sier, serta Direktur SDM & Umum PT PAL dan PT Pelindo 3, yang mewakili anggota Satgas, kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi Surabaya beberapa waktu lalu.
Menurut Rahmad, bantuan APD untuk tenaga kesehatan, menjadi sangat penting mengingat kasus positif Covid-19 di Jatim terus meningkat, sehingga kebutuhan APD pun semakin tinggi. Selain APD, perseroan juga memberikan bantuan obat-obatan sesuai rekomendasi dokter perusahaan.
Selanjutnya, untuk meringankan beban masyarakat kecil yang terdampak secara ekonomi, Petrokimia Gresik memberikan bantuan 160 ton beras, 400 kardus mie instan, dan 300 paket sembako untuk masyarakat sekitar perusahaan maupun daerah lainnya seperti Lamongan, Pasuruan, dan Pamekasan.
Rahmad menjelaskan bahwa sembako ini untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari selama kebijakan physical distancing yang digencarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.
“Serta penerapan PSBB, dalam hal ini untuk Surabaya, Gresik dan Sidoarjo yang diperpanjang hingga 25 Mei mendatang,” ujar Rahmad.
Selain bantuan sembako, perusahaan juga melakukan edukasi bahaya dan pencegahan Covid-19 serta penyemprotan disinfektan di 8 desa atau kelurahan sekitar perusahaan, kantor pemerintahan, dan 100 sarana ibadah mulai dari masjid, musala, gereja hingga pura.
Di sektor hulu pertanian, Petrokimia Gresik berupaya melindungi sekaligus memperkuat optimisme para petani di tengah pandemi dengan menggelar panen padi di dua lumbung beras nasional, yakni Jember dan Ngawi pada 8-9 April 2020.
Panen padi ini juga menjadi bukti bahwa upaya pemenuhan stok pangan nasional, khususnya beras, tetap berjalan meskipun Indonesia tengah menghadapi wabah penyakit.
Selain panen padi, Petrokimia Gresik juga memberikan sosialisasi dan bantuan pencegahan Covid-19 kepada petani, serta melakukan penyemprotan disinfektan di kios resmi, gudang penyangga, hingga armada transportasi pupuk bersubsidi.
“Petani adalah garda terdepan ketahanan pangan nasional, jika kesehatan dan keselamatan mereka terjamin, maka kegiatan pertanian dapat berjalan lancar, sehingga ketersediaan pangan nasional dapat tetap terpenuhi,” kata Rahmad.
Sumber Bisnis, edit koranbumn