PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II mencatatkan penerbangan melalui Bandara Soekarno-hatta (CGK) saat ini rata-rata hanya berkisar 100–150 penerbangan per hari.
Angka tersebut ditetapkan setelah diperbolehkannya angkutan penumpang terbatas di tengah larangan mudik dan pandemi virus Corona.
Vice President Corporate Communication PT Angkasa Pura II (Persero) Yado Yarismano mengatakan saat ini belum ada data detil mengenai pergerakan jumlah penumpang di seluruh bandara kelolaan AP II. Namun, khusus di Bandara terpadatnya yakni CGK terjadi maksimal 150 penerbangan per hari.
“Data detailnya belum ada [mengenai total penumpang selama pandemi], tetapi sehari hanya sekitar 100-150 penerbangan saja di Bandara CGK,” ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (17/5/2020).
Padahal, sebagai bandara terpadat, jumlah pergerakan penerbangan pada saat normal dapat mencapai 1.200 pergerakan per hari. Adapun, dari sisi pergerakan pesawat sudah sangat longgar.
Artinya, pergerakan pesawat sudah berkurang hingga menyisakan 8–12 persen saja aktivitas penerbangan dari kondisi normal. Oleh karena itu, pengaturan penumpang yang lebih baik antara pengelola bandara dan maskapai diperlukan.
AP II telah menetapkan tiga kebijakan baru di Bandara Soekarno-Hatta guna memastikan kelancaran serta terciptanya physical distancing bagi calon penumpang, termasuk pembatasan slot penerbangan rute domestik di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan kebijakan baru itu adalah penataan kembali sistem antrean penumpang, pembatasan frekuensi penerbangan, dan dipastikannya jumlah penumpang di setiap penerbangan hanya 50 persen dari kapasitas kursi pesawat.
“Kami telah melakukan evaluasi dan kemudian mengimplementasikan kebijakan baru. Kebijakan baru sudah diterapkan mulai hari ini, di Terminal 2 dan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta,” katanya.
Dia menjelaskan kebijakan baru tersebut mencakup sistem antrean penumpang, pembatasan frekuensi penerbangan, dan pembatasan jumlah penumpang. Pertama, kebijakan sistem antrean penumpang di Terminal 2 kini dibagi menjadi 4 posko.
Posko pertama, lanjutnya, adalah verifikasi dokumen calon penumpang yang dilakukan di curb side atau menjelang pintu masuk gedung terminal.
Kemudian, posko kedua di dalam gedung terminal adalah tempat tempat calon penumpang mengisi dokumen kartu kewaspadaan kesehatan atau Health Alert Card (HAC) dan formulir epidemiologi, serta pengukuran suhu tubuh.
Setelah itu, kata dia, calon penumpang memasuki pos pemeriksaan pertama (SCP I) untuk kemudian dilakukan verifikasi surat kesehatan dan dilakukan tes kesehatan oleh personel Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Kemudian calon penumpang menuju konter lapor diri (check-in) untuk verifikasi dan proses seluruh dokumen.
Kedua, adanya pembatasan frekuensi penerbangan yang telah disepakati menjadi hanya 5-7 penerbangan per jam di Terminal 2, agar tidak terlalu menumpuk di jam-jam tertentu. Adapun, di tengah pandemi ini penerbangan di Soekarno-Hatta setiap harinya maksimal sekitar 200 penerbangan.
Ketiga, maskapai juga telah menyetujui bahwa hanya akan mengangkut penumpang tidak lebih dari 50 persen dari total kapasitas kursi pesawat pada setiap penerbangan.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 18/2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.
Awaluddin menuturkan dibatasinya jumlah penumpang mendukung physical distancing saat penerbangan dan juga mendukung kelancaran proses keberangkatan. Di tengah pandemi ini, pintu keberangkatan Soekarno-Hatta ada di Terminal 2 – Gate 4 dan Terminal 3 – Gate 3.
Sumber Bisnis, edit koranbumn