Dikutip dari kontan.co.id, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) meminta perpanjangan waktu pelunasan sukuk global yang akan jatuh tempo 3 Juni 2020.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra dalam rilis resminya, Selasa (19/5) mengatakan, Garuda Indonesia telah menyiapkan usulan untuk perpanjangan waktu pelunasan Trust Certificates “Garuda Indonesia Global Sukuk Limited” senilai US$ 500 juta yang akan jatuh tempo 3 Juni 2020 mendatang.
Usulan perpanjangan waktu pelunasan global sukuk yang akan jatuh tempo tersebut diajukan untuk jangka waktu minimal 3 (tiga) tahun dan disampaikan melalui proposal permohonan persetujuan (consent solicitation) kepada pemegang sukuk (sukukholder).
Usulan ini telah GIAA sampaikan melalui Singapore Exchange (SGX) dengan informasi keterbukaan di Indonesia Stock Exchange (IDX) dan kepada ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Proposal perpanjangan waktu pelunasan global sukuk tersebut akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Sukuk yang akan dilaksanakan pada akhir masa grace period di tanggal 10 Juni 2020 mendatang. Jika kelak pemegang saham menyetui serta bond holder sepakar maka Trust Certificates Garuda Indonesia Global Sukuk Limited akan jatuh tempo pada Juni 2023.
“Lewat permohonan persetujuan (consent solicitation) atas sukuk ini, Garuda Indonesia dapat memperkuat pengelolaan rasio likuiditas perusahaan di skala yang lebih favourable sehingga kami dapat mengoptimalkan upaya peningkatan kinerja Perseroan dengan lebih dinamis”, ujar Irfan.
Menurutnya, pandemi Covid -19 tidak dapat terelakan serta membawa dampak signifikan terhadap kinerja GIAA. Namun, GIAA mengaku sangat optimistisn dapat melewati fase ini dengan baik dan dapat semakin adaptif serta siap berakselerasi pada kondisi the new normal dengan memastikan business continuity berjalan maksimal.
Sayangnya, Irfan masih belum menjelaskan soal imbal hasil yang ditawarkan ke para pemegang sukuk GIAA tersebut. Jika merunut pemberitaan kontan.co.id, Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa diskusi perpanjangan masa jatuh tempo sukuk global masih alot..
Yang pastim dalam program pemulihan ekonomi nasional, pemerintah berencana akan memberikan dana talangan investasi untuk modal kerja kepada PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sebesar Rp 8,5 triliun. Pemerintah juga tengah mematangkan rencana pendanaan bagi GIAA senilai US$ 1 miliar. Dengan kurs Rp 14.900 per dollar AS, ini setara Rp 14,9 triliun.
Dalam penutupan perdagangan, Selasa (19/5), saham GIAA ditutup di level Rp 222 per saham atau turun 2,63% dari harga penutupan sehari sebelumnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn