Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen vaksin PT Biofarma (Persero) telah mendistribusikan test kit real time polymerase chain reaction (RT-PCR) buatan dalam negeri bernama BioCOV-19. Pendistribusian BioCov-19 dilakukan ke 16 wilayah terdampak Covid-19 di Indonesia.
Direktur Pemasaran, Penelitian, dan Pengembangan Biofarma, Sri Harsi Teteki menjelaskan, pihaknya telah selesai memproduksi 50 ribu test kit BioCOV-19 dan didistribusikan ke 16 dari 45 wilayah yang direncanakan.
“Kita sudah produksi 50 ribu test kit dan sudah terdistribusi. Kami menargetkan 100 ribu test kit yang akan diselesaikan akhir Mei 2020,” kata Sri Harsi dalam keterangannya pada telekonferensi mengenai Task Force Riset Inovasi dan Teknologi Penanganan COVID-19 (TFRIC-19) di Jakarta, Rabu (20/5).
Sri Harsi menerangkan, alat tes RT-PCR tersebut didistribusikan melalui jalur pendistribusian Biofarma yang sudah terbiasa dalam mendistribusikan vaksin, sehingga menjangkau seluruh lokasi di Indonesia dan telah terkualifikasi standar WHO.
16 lokasi yang dikirimkan lebih dulu didasarkan pada pertimbangan peta sebaran COVID-19 merujuk pada data dari BNPB dan Kementerian Kesehatan. Pendistribusian test kit juga mempertimbangkan prinsip 3T, yaitu Tepat Laboratorium, Tepat Jumlah, dan Tepat Waktu terkait sebaran COVID-19 dan ketersediaan fasilitas.
Sri Harsi menjelaskan, alat tes RT-PCR bernama BioCOV-19 ini merupakan hasil kolaborasi startup dan perusahaan gabungan bernama TFRIC-19 yaitu East Ventures yang berhasil menggalang dana hingga Rp 20 miliar dari masyarakat dalam waktu dua bulan.
Selain itu, juga berkolaborasi dengan startup Nusantics, yaitu perusahaan rintisan teknologi genomik yang bergerak di bidang kosmetik dimana berperan membuat purwarupa BioCOV-19.
Sri Harsi mengatakan, Biofarma bertugas untuk melakukan validasi, registrasi, produksi, dan distribusi dari purwarupa yang telah dikembangkan tersebut. Dia menyebut bahwa BioCOV-19 dirancang untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 dengan genom yang ada di Indonesia, sehingga lebih sesuai dalam mendeteksi pasien di dalam negeri.
BioCOV-19 juga sebagaimana RT-PCR lainnya memiliki keunggulan sensitivitas dan spesifisitas hampir 100 persen dalam mendeteksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Selain itu, RT-PCR karya anak bangsa ini didesain agar dapat digunakan oleh beragam jenis alat PCR termasuk alat yang sudah digunakan di Indonesia saat ini.
Keunggulan lain dari BioCOV-19 ini adalah harganya yang jauh lebih terjangkau dibandingkan test kit RT-PCR impor. “BioCOV-19 sudah bisa dikomersialisasikan pada Juni 2020,” ucapnya.
Sumber Republika, edit koranbumn