PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) melakukan tes massal Covid-19 kepada seluruh karyawan menjelang penerapan tatanan kenormalan baru atau new normal. Tes dilakukan guna menekan penyebaran virus di linkungan kerja RNI.
Tes massal digelar di Waskita Rajawali Tower, Jakarta secara bertahap selaama tiga hari, mulai 3 Juni hingga 5 Juni lalu.Tes dilakukan bertahap untuk menghindari penumpukan dan antrean karyawan.
Direktur SDM sekaligus Ketua Satgas Covid-19 RNI J. Nanang Marjianto mengatakan perseroan secara bertahap akan menerapkan sistem kerja sesuai dengan protokol kenormalan baru.
Dia menyebut, hasil tes diharapkan dapat memetakan potensi penyebaran Covid-19 yang ada di lingkungan RNI. Hal itu amat penting agar bisa dilakukan langkah pencegahan.
“Ini merupakan langkah awal yang sangat penting dan mendasar guna menentukan keberhasilan penerapan New Normal di perusahaan. Maka dari itu, Rapid test bersifat wajib bagi seluruh karyawan RNI tanpa kecuali,” ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (6/6/2020).
Menurut Nanang, karyawan yang yang tidak bisa mengikuti rapid test pada jadwal yang telah ditetapkan, diwajibkan melakukan tes secara mandiri dan mengirimkan hasilnya kepada manajemen.
Kemudian, guna memastikan akurasi hasil, lanjut Nanang, karyawan yang terindikasi reaktif akan langsung mengikuti swab test saat itu juga, serta diberlakukan protokol isolasi dan sterilisasi ruang kerja.
“Swab test serta protokol isolasi juga diterapkan kepada karyawan yang berada satu lantai dan intens berinteraksi dengan suspect,” ujarnya.
Menurutnya RNI telah siap menerapkan new normal di setiap lingkup aktivitas perusahaan. RNI telah menyiapkan berbagai protokol New Normal yang meliputi protokol masuk kantor, rapat, perjalanan dinas, aktivitas di lingkungan kerja (aktivitas di pabrik, kebun, dan gudang), pelayanan pelanggan dan stakeholder, serta aktivitas ibadah di lingkungan perusahaan.
“Protokol new normal ini tidak lain bertujuan untuk memastikan agar aktivitas perusahaan dalam melayani dan memenuhi kebutuhan pangan serta alat kesehatan tetap berjalan. Tujuan utama kami adalah tetap menjaga produktivitas, namun tanpa mengabaikan keamanan dan keselamatan karyawan,” tuturnya.
Sumber RNI, edit koranbumn