PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah menyiapkan sejumlah skema untuk mengantisipasi lonjakan penumpang mulai 15 Januari 2020.
Direktur Utama PT KCI Wiwiek Widayanti memprediksi bahwa kebijakan work from office (WFO) mulai diterapkan secara masif oleh perkantoran di DKI Jakarta mulai 15 Juni 2020. Untuk itu dia mengaku telah menyiapkan sejumlah cara untuk mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang terutama dari kalangan pekerja.
“Antrean pasti ada, tidak bisa kita hindari di beberapa stasiun. Tapi tetap kita jaga untuk physical distancing, kami jaga untuk antrean tetap tertib, disiplin sesuai marka di stasiun,” katanya dalam webinar, Sabtu (13/8/2020).
Dia mengaku telah menghitung kapasitas maksimal di tiap stasiun yang diprediksi menjadi pusat lonjakan penumpang dan menjadi rute keberangkatan serta kepulangan terpadat.
Stasiun tersebut antara lain, Stasiun Bogor, Stasiun Celebut, Stasiun Bojong Gede, Stasiun Citayam, Stasiun Depok, Stasiun Rangkas, Stasiun Parung Panjang, Stasiun Serpong, Stasiun Cikarang dan Stasiun Tambun.
“Kami sudah hitung kapasitas maksimal masing-masing stasiun tersebut. Kami sudah buat marka, kira-kira berapa penumpang yangg bisa masuk dari pintu stasiun sampai ke peron. Di luar itu silakan menunggu di luar stasiun,” katanya.
Untuk menerapkan itu, dia menilai perlu adanya kerja sama antara PT KCI dan pemerintah daerah di masing-masing stasiun.
“Wilayah stasiun menjadi tanggung jawab PT KCI. Di luar stasiun pemda tolong bantu jaga supaya tetap tertib dan menerapkan physicall distancing,” lanjutnya.
Dia megatakan, sejauah ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi salah satu pemda yang memberikan bantuan kepada PT KCI.
Bantuan itu berupa penyediaan 50 bus yang diberangkatkan dari Stasiun Bogor ke beberapa tujuan. Hal itu dilakukan untuk mengurangi kepadatan penumpang yang akan naik KRL.
Sumber Bisnis, edit koranbumn