PT Timah Tbk (TINS) memutuskan untuk tidak mengeksekusi aksi pembelian kembali (buyback) saham di tengah kondisi pasar yang berflkutuatif.
Melansir keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini (17/6), Direktur Keuangan PT Timah, Wibisono, menjelaskan, pembatalan aksi buyback ini berkaitan dengan penyebaran virus Covid-19, dimana TINS lebih berfokus pada kondisi arus kas (cash flow) untuk bisa bertahan dan mengembangkan bisnisnya.
“Berdasarkan hal tersebut, sampai pada batas akhir periode pelaksanaan buyback saham yang jatuh pada 16 Juni 2020, Perseroan memutuskan untuk tidak melaksanakan pembelian kembali saham perseroan,” tulis Wibisono, Rabu (17/6).
Sebagai gambaran, emiten yang berbasis di Kepulauan Bangka Belitung ini berencana melakukan buyback dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 100 miliar yang bersumber dari saldo laba yang belum dicadangkan. Jumlah saham yang dibeli kembali tidak akan melebihi 20% dari modal disetor.
Rencana awal, aksi korporasi ini bakal dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu tiga bulan, mulai dari 17 Maret 2020 sampai dengan 16 Juni 2020. Emiten produsen timah ini telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai perantara perdagangan efek.
Memang, saat ini pergerakan harga saham TINS sudah mulai menunjukkan perbaikan. Dalam sepekan perdagangan, saham TINS menguat 9,32%. Saham TINS juga menguat 37,23% dalam sebulan dan 7,50% dalam periode tiga bulan perdagangan.
Sumber Kontan, edit koranbumn