Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) Edy Setiono memimpin jalannya simulasi pelayanan dengan protokol kesehatan di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur, Selasa (16/6/2020). Kegiatan simulasi ini juga dihadiri oleh Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB) Indah Juanita beserta sejumlah instansi seperti Balai Konservasi Borobudur dan Taman Nasional Gunung Merapi.
Dalam pengantarnya, Edy Setiono menyampaikan bahwa yang menjadi protokol standar bagi kawasan Taman Wisata Candi (TWC) adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hal ini meliputi perlakuan menjaga jarak, memakai masker dan fasilitas cuci tangan bagi wisatawan, baik di pintu masuk maupun di beberapa area TWC.
Selain itu, PT TWC juga akan melakukan management visitor bagi wisatawan. Hal ini dilakukan sesuai dengan arahan Pemerintah untuk melakukan pembatasan pengunjung. Pembatasan ini juga disesuaikan dengan kemampuan kawasan TWC dalam menampung wisatawan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Pembukaan ini kita lakukan dengan hati-hati. Kita tidak ingin gegabah. Kita lakukan pembatasan pengunjung. Di awal pembukaan, kita mulai 10 sampai 15 persen pengunjung, yang artinya maksimal 1500 orang pertama hari. Nanti kita akan naikkan secara bertahap 20 sampai 50 persen dari kondisi normal kunjungan.” Terang Edy Setijono.
Sementara itu, Dirut BOB Indah Juanita mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh PT TWC. “Kita bisa melihat bahwa PT TWC sudah sangat siap sekali namun tetap sangat berhati-hati. Sudah dilakukan perhitungan yang matang, sehingga bisa menjadi contoh dalam membuka sebuah kawasan destinasi wisata.” Terangnya.
Dalam simulasi tersebut, tamu undangan diajak untuk melihat penerapan protokol kesehatan, mulai dari gerbang masuk hingga area Concourse. Selain itu, tamu undangan juga diajak untuk melihat sinema interaktif Samudra Raksa.
Sumber TWC, edit koranbumn