Pertamina mendaftarkan 9.134 mitra binaan miliknya ke PaDI UMKM guna mengoptimalkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
PaDi UMKM merupakan platform digital yang mempertemukan pelaku usaha dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tujuannya agar BUMN dapat melakukan belanja secara digital sehingga lebih cepat, transparan, dan meningkatkan efisiensi.
“Mungkin ini salah satu hikmah dari pandemi COVID-19. Masyarakat dipaksa untuk terbiasa menggunakan teknologi dalam aktivitasnya, termasuk digital signing dalam sebuah kesepakatan atau perjanjian,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir, pada Senin, 15 Juni 2020, saat penandatanganan digital nota kesepakatan PaDI UMKM.
Masuknya pelaku UMKM dalam ekosistem PaDi UMKM tentunya dapat memperluas jaringan secara daring. Selain itu, pelaku usaha juga akan mendapatkan kemudahan akses pembiayaan dari BUMN, yang artinya membawa dampak pada peningkatan penyaluran kredit bagi BUMN penyalur pembiayaan.
Pada kesempatan itu, penandatanganan dilakukan oleh sembilan BUMN, di antaranya Pertamina, Pupuk Indonesia, BRI, Pegadaian, PNM, PP, Waskita Karya, dan Wijaya Karya, serta satu agregator PaDI UMKM yakni Telkom.
Dirinya menegaskan kepada BUMN agar belanja sampai dengan Rp14 miliar diprioritaskan untuk sektor UMKM.
“Saya yakin platform PaDi UMKM dapat memperluas channel dan mempersiapkan UMKM memasuki new normal melalui transaksi yang banyak dilakukan secara digital”, terang Erick.
Pada kesempatan terpisah, VP CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita menyambut baik kehadiran PaDI UMKM. Menurutnya, hal itu membuka kesempatan bagi UMKM.
“Sistem itu diharapkan menjadi akses mendapatkan peluang agar UMKM terus berkembang,” ujar Arya.
Sumber Pertamina, edit koranbumn