Petrokimia Gresik memperkenalkan pupuk-pupuk komersial di 16 sentral pertanian di Indonesia lewat program bertajuk “One Day Promotion”.
Program ini merupakan salah satu upaya perusahaan pelat merah ini untuk memperkuat sektor produksi pertanian dalam negeri di tengah wabah Covid-19.
“Dalam program ini, kami menawarkan sederet produk komersil yang berdasarkan uji coba di berbagai daerah, telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian,” kata Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi dalam keterangan resminya dikutip Selasa (21/7).
Dalam program ini, setiap pembelian produk komersil NPK Phonska Plus, NPK Petro Nitrat, dan NPK Petro Ningrat, petani berkesempatan mendapatkan hadiah menarik total senilai Rp 80 juta.
One Day Promotion digelar di 16 kios yang tersebar di 8 provinsi yang merupakan daerah sentra pertanian di Indonesia, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Papua.
Dalam kesempatan itu, Petrokimia juga memberikan sosialisasi budidaya pertanian, khususnya pemupukan berimbang. Lalu, sosialisasi pengendalian hama yang dilakukan oleh anak perusahaan, yaitu Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku. Tak lupa pula, Petrokimia juga melakukan edukasi mengenai protokol kesehatan kepada petani.
Produk-produk komersial Petrokimia Gresik yang dihadirkan melalui program ini merupakan produk pengembangan yang diciptakan untuk memberikan solusi atas permasalahan pertanian di Indonesia.
Pertama, NPK Phonska Plus dengan formulasi 15-15-15 yang diperkayai dengan unsur hara mikro Zink. Pupuk ini menjadi relevan karena kandungan Zink pada lahan pertanian di Indonesia sudah sangat berkurang. Inilah keunggulan NPK Phonska Plus yang tidak dimiliki NPK Phonska bersubsidi.
Uji coba NPK Phonska Plus dalam rekomendasi pemupukan berimbang untuk tanaman padi, yaitu Petroganik (500kg/ha), NPK Phonska Plus (300/kg) dan Urea (200 kg/ha), terbukti mampu meningkatkan panen gabah kering lebih dari 12% jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk NPK Phonska biasa tanpa Zink.
Kedua, NPK Petro Nitrat yang merupakan pupuk NPK dengan formulasi 16-16-16. Pupuk ini bisa diaplikasikan pada tanaman pangan dan hortikultura. NPK jenis ini telah melewati uji coba pada berbagai tanaman di berbagai provinsi, baik dilakukan secara mandiri maupun bekerjasama dengan pihak independen, khususnya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).
Ketiga, NPK Petro Ningrat secara spesifik diperuntukkan bagi tanaman perkebunan, hortikultura, dan umbi, seperti tembakau, kentang, cabai, bawang merah, tomat, serta buah-buahan. Produk ini semakin melengkapi varian pupuk NPK Petrokimia Gresik.
NPK Petro Ningrat mengandung Nitrogen dalam bentuk Nitrat dan rendah chlor. Keunggulannya dapat membuat tanaman lebih tegak dan kokoh, merangsang pembentukan umbi dan buah, cocok digunakan untuk lahan kering, serta larut dalam air sehingga mudah diserap tanaman.
Aplikasi NPK Petro Ningrat berhasil meningkatkan 37% panen pada tanaman kentang pada uji coba lapangan di Kota Batu. Petani memanen kentang hingga 41,25 ton/ha. Pada tanaman tembakau di Jember dapat menghasilkan panen tembakau sebanyak 1.638 kg/ha atau meningkat 10,6%. Sementara di Lombok Timur menghasilkan panen tembakau seberat 1.535 kg/ha, meningkat 11,3%.
Rahmad mengatakam, Petrokimia Gresik memiliki produksi pupuk NPK 2,7 juta ton pertahun dan perusahaan juga mampu memproduksi lebih dari 40 formulasi NPK baik untuk retail subsidi dan komersial, hingga melayani konsumen perkebunan domestik, hingga ekspor.
Adapun kios penyelenggara program One Day Promotion itu antara lain CV Muncul Sejati (Pasuruan), UD Tani Maju (Kabupaten Malang), UD Harapan Tani (Kabupaten Pacitan), UD Listiyono (Bojonegoro), dan UD Mitra Tani (Blitar).
Kemudian, Sumber Jaya (Kabupaten Kudus), UD Putra Jaya (Kabupaten Pati), UD Sabbarae (Sidrap Sulawesi Selatan), Harapan Tani (Sidrap Sulawesi Selatan), UD Bintang Agro Sejati (Kabupaten Batubara Sumatera Utara), UD Perdana Tani (Kabupaten Dairi), Dempo Makmur (Pagar Alam), UD Ismail (Oku Timur Sumatera Selatan), Elang Mandiri Tani (Kabupaten Bogor), Reky (Parigi Moutong), dan Cahaya Mulia (Merauke).
Sumber Kontan, edit koranbumn