Mandiri Sekuritas menyebutkan saat ini ada beberapa emiten yang tengah melakukan proses bookbuilding untuk penerbitan obligasi.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro melihat saat ini emiten yang berencana untuk menerbitkan obligasi jumlahnya lebih banyak ketimbang institusi yang berniat melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
“Dari IPO saya masih belum melihat instutusi besar masuk, kalau issuer fixed income akan lebih banyak,” jelas Dannif, Kamis (23/7).
Hal ini sejalan dengan kebutuhan emiten untuk melakukan refinancing obligasi yang akan segera jatuh tempo maupun untuk memperkuat likuiditas apabila pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih akan berlanjut. Mengingat hingga saat ini kasus Covid-19 di Indonesia juga belum menunjukkan penurunan.
Menurutnya rencana penerbitan obligasi yang saat ini akan ada dalam pipeline Mandiri Sekuritas didominasi oleh sektor-sektor yang selama ini aktif di pasar obligasi seperti multifinance, finansial dan infrastruktur. Meski tak dipungkiri Mandiri Sekuritas juga tengah memegang perusahaan yang akan melantai.
“Untuk IPO kita lebih ke institutional investor dan foreign off-shore investor. Sektornya yang terkait dengan kesehatan dan konsumer,” jelas Dannif.
Dia menambahkan, dalam menerbitkan obligasi para issuer juga tetap harus memperhatikan tenor waktu. Menurutnya saat ini pasar obligasi menunjukkan kecenderungan memilih obligasi jangka pendek.
Sumber Kontan, edit koranbumn