Kinerja PT PP Properti Tbk (PPRO) di semester I-2020 kurang bergairah. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan PPRO di enam bulan pertama 2020 ini hanya Rp 772,47 miliar.
Capaian tersebut turun 11,7% secara tahunan (yoy) dibanding realisasi pendapatan semester I-2019 yang sebesar Rp 874,83 miliar.
Sejalan dengan penurunan pendapatan PPRO, laba bersih alias laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk tercatat turun 67,59% yoy dari Rp 158,53 miliar menjadi Rp 51,38 miliar di akhir Juni 2020.
Selain karena turunnya pendapatan usaha, penurunan laba bersih juga disebabkan oleh naiknya beban pokok penjualan. Di semester I-2020 beban pokok PPRO tercatat sebesar Rp 634,9 miliar, atau naik 2,45% dari Rp 619,72 miliar di semester I-2019.
Penghasilan lain-lain PPRO juga turun signifikan dari Rp 3,62 miliar menjadi Rp 905,08 juta. Di semester I-2020, PPRO juga tidak mencatatkan bagian laba entitas asosiasi dan ventura bersama. Padahal di semester I-2019, pos tersebut menyumbang Rp 248,07 miliar ke kinerja PPRO.
Turunnya kinerja PPRO juga disebabkan oleh naiknya beban keuangan dari Rp 29,27 miliar menjadi Rp 31 miliar di semester I-2020. Serta adanya beban cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 222,24 juta.
Di sisi lain, PPRO tercatat memiliki liabilitas sebesar Rp 13,81 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 7 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 6,8 triliun. Sedangkan ekuitas PPRO tercatat sebesar Rp 4,76 triliun.
Saat ini kas dan setara kas PPRO tercatat sebesar Rp 215,31 miliar. Turun dari posisi awal yang sebesar Rp 516,02 miliar. Posisi kas tersebut disumbang oleh perolehan dana dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 514,11 miliar.
Kemudian PPRO menggunakan kas untuk aktivitas operasi sebesar Rp 163,62 miliar dan untuk investasi sebesar Rp 651,2 miliar.
Sumber Kontan, edit koranbumn