Kegiatan konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas telah dilakukan beberapa tahun lalu kepada nelayan dan petani. Hal itu karena pelaku industri tersebut sadar banyaknya manfaat dari penggunaan BBG untuk kegiatan operasional.
Direktur Marketing Sub-holding Commercial & Trading PT Patra Niaga, Jumali mengatakan banyaknya manfaat yang diperoleh bagi semua pihak jika konversi BBM ke BBG untuk nelayan dan petani tersebut terlaksana baik.
Misalnya saja untuk Pertamina, akan meringankan dalam penyediaan energi fosil. Selain itu BBG juga ramah lingkungan.
“Konversi fuel ke LPG ini mempunya banyak makna, karena banyak yang terlibat dan manfaatnya banyak sekali. Untuk Pertamina ini akan mengurangi energi fuel karena semakin hari semakin terbatas jumlahnya. Kemudian akan terjadi efisiensi karena subsidi LPG lebih rendah. Kemudian dari sisi lingkungan, jika pakai LPG akan lebih ramah lingkungan,” katanya, pada Kamis, 6 Agustus 2020.
Untuk pengguna seperti nelayan dan petani manfaatnya juga sama. Pertama, akan terjadi efisiensi harga. Sebab harga LPG lebih murah dibandingkan dengan BBM. Kedua, akan minim resiko.
“Kami harap kegiatan konversi akan memberikan manfaat yang banyak. Pertamina siap menjalankan, karena penugasan dari pemerintah. Semoga ini juga bermanfaat bagi Pertamina,” tambahnya.
Senada, Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ego Syahrial mengatakan program ini sudah ditunggu oleh Pemerintah Daerah wilayah pendistribusian karena manfaatnya telah dirasakan langsung.
“Berdasarkan testimoni, manfaat langsung yang dirasakan oleh nelayan dan petani sasaran adalah biaya operasional BBM yang berkurang sekitar 50 persen dan perawatan mesinnya lebih mudah,” tutupnya.
Sumber Pertamina, edit koranbumn