PT Biofarma menginvenstasikan sekitar Rp 1,3 triliun untuk menambah kapasitas produksi vaksin Covid-19 menjadi 250 juta dosis pertahun pada Desember 2020.
Biofarma sendiri, akan menambah kapasitas produksi vaksin Covid-19, yang saat ini berada di kisaran 100 juta dosis pertahun, dengan mengoperasikan kembali Gedung 43 yang memiliki kapasitas produksi 150 juta dosis pertahun. “Tergantung nanti seberapa besar kita mau bikin, tapi contoh Gedung 43 yang sedang kita bangun itu, kita investasi sekitar Rp 1,3 triliun,” Direktur Utama Biofarma Honesti Basyir saat ditemui di Gedung Eyckman FK UNPAD, Kota Bandung, Kamis (6/8).
Menurut Honesti, investasi tersebut tak hanya disuntikkan untuk pengembangan infrastruktur. Namun juga menambah kekuatan sumber daya manusia di bidang riset dan pengembangan (RND) dan juga teknologi produksi.
“Tidak mungkin kita ini tidak berinvestasi, penyakit juga bertambah terus, teknologi-teknologi juga berkembang dengan cepat. Kita tak hanya investasi di infrastruktur, tapi juga dari orangnya, terutama di RND dan produksi,” katanya.
Saat ini, kata dia, pihaknya telah bersiap untuk memproduksi 250 juta dosis vaksin Covid-19, andaikata ujicoba klinis vaksin berjalan baik dan bahan bakunya juga turut memadai. Fasilitas tersebut, siap untuk memproduksi seluruh vaksin Covid-19, yang terdekat Indonesia bekerjasama dengan Sinovac dari Tiongkok dalam pengembangan vaksin Covid-19.
“Dengan CEPI kita masih komunikasi dengan mereka, ada rencana untuk memakai fasilitas produksi Biofarma yang disponsori teknologi dengan platform dari mereka, kita menunggu kapan mereka akan bicara lebih serius dan berapa kapasitas yang diperlukan,” paparnya.
Sumber Republika, edit koranbumn